Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham PT Mitratel Tbk. (MTEL) yang jatuh menyentuh harga terendah atau all time low tidak menyurutkan para pengelola dana investasi jumbo alias sovereign wealth fund (SWF) untuk meningkatkan kepemilikannya.
Perusahaan menara di bawah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) itu tercatat terus kedatangan investasi dari perusahaan SWF. Entitas pertama adalah milik pemerintah Singapura melalui GIC Private Limited.
Salah satu perusahaan pengelola dana investasi milik pemerintah Singapura itu pertama kali diumumkan sebagai pemegang saham MTEL dalam laporan registrasi 30 November 2021. Saat itu, kepemilikan GIC di MTEL mencapai 4,57 miliar lembar atau setara 5,48 persen.
Selanjutnya, GIC tercatat terus melakukan akumulasi kepemilikan. Yang terbaru, GIC meningkatkan kepemilikan pada 19 Januari 2022 lalu dengan meningkatkan kepemilikan sebanyak 966.700 lembar. Posisi akumulasi yang membawa GIC telah menggenggam saham MTEL sebanyak 5,73 persen.
Sedangkan jika dilihat sepanjang bulan Januari 2022 saja, GIC memborong saham MTEL dalam sejumlah kesempatan. Perinciannya, pada 3 Januari 2022 sebanyak 85.300 lembar, 13 Januari (2,91 juta), 14 Januari (9 juta), 17 Januari (4,49 juta,) dan 18 Januari (6,29 juta lembar). Total saham GIC di MTEL menjadi 5,73 persen.