Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan teknologi finansial (financial technology/fintech) pengengali PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), PT Akulaku Silvrr Indonesia (Akulaku), dikabarkan tengah menyiapkan IPO di Bursa Amerika Serikat (AS).
Laporan Bloomberg menyebut Akulaku disebut sedang mempertimbangkan IPO lewat merger dengan perusahaan cek kosong alias SPAC. Hasil dari merger akan membuat perusahaan gabungan bernilai US$2 miliar.
Akulaku saat ini dikabarkan sedang mencari dana segar sekitar US$200 juta hingga US$300 juta dari putaran pendanaan swasta. Proses diskusi saat ini masih tahap awal dan calon SPAC yang akan digabungkan juga belum final.
Akulaku merupakan fintech yang disokong oleh crazy rich China, Jack Ma. Pada Oktober 2021, Akulaku menjadi pengendali Bank Neo Commerce yang disahkah melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Saat ini, Akulaku mengendalikan 24,98 persen saham BBYB.
Ekonom Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menilai ide Akulaku untuk melantai di bursa AS tentunya menjadi langkah yang menarik. Apalagi, nama fintech lending belum sepopuler e-commerce namun masih dapat bertahan di tengah pandemi.
“Namun, memang harus dilihat apakah Akulaku menjadi salah satu pemain besar di industri fintech lending. Hal ini berkaitan dengan sentimen positif Akulaku ketika ingin melantai. Jika pangsa pasarnya kecil maka besar untuk bisa tinggi sentimennya," ujarnya, Selasa (18/1/2022).