Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah sentimen diperkirakan masih akan mewarnai pergerakan harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada 2022.
Adapun, salah satu sentimen tersebut berasal dari fenomena cuaca, yakni La Nina. Pada tahun depan, efek dari La Nina diperkirakan mewarnai daerah perkebunan sawit di Indonesia dan Malaysia.
Cuaca yang lebih kering di daerah Amerika Latin, akan mendorong curah hujan yang lebih tinggi di wilayah Indonesia dan Malaysia.
Sejauh ini Malaysia telah mengalami gangguan panen di perkebunan sawitnya di daerah Pahang dan Selangor akibat curah hujan yang tinggi. Hujan lebat bahkan membuat Negeri Jiran menutup operasi Port Klang, pelabuhan terbesar kedua di Asia Tenggara selama beberapa hari.
Adapun, Badan Meteorologi Malaysia memperkirakan gelombang tinggi akibat angin monsun akan memicu hujan lebat hingga 2 Januari 2022.
Selain akibat gangguan cuaca, harga CPO pada tahun depan juga akan didorong oleh sentimen kekurangan tenaga kerja perkebunan di Malaysia.