Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja dua emiten unggas utama, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) tahun ini diuji oleh gejolak kenaikan harga pakan ayam dan merosotnya harga telur ayam.
Dikutip dari Solopos baru-baru ini, salah satu peternak ayam petelur di Teras, Kapupaten Boyolali, Krishandrika Immanuel Raharjo mengatakan harga pakan ayam saat ini mengalami kenaikan signifikan.
Dia menjelaskan untuk perbandingan ideal harga pakan dan harga telur adalah 1:3. Kalau harga pakan Rp7.000/kg, maka harga telur idealnya Rp21.000/kg. Ketimpangan antara harga pokok produksi (HPP) dan harga telur tersebut sudah terjadi sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Menurutnya ketimpangan harga telur dan HPP tersebut sangat memberatkan peternak. Dia pun berharap pemerintah bisa membantu para peternak agar dapat menjalankan usaha dengan lancar.
"Tidak tahu bagaimana caranya, yang penting bahan baku pakan kami turun harga, sehingga minimal kalau terjadi penurunan harga telur, kami masih bisa mengikuti," kata dia.
Dia menyebut komponen utama pakan adalah jagung, yakni sekitar 50 persen-60 persen. Sementara harga jagung naik dari angka sekitar Rp4.000 menjadi sekitar Rp7.000. Di sisi lain, komponen pakan memiliki peran 70 persen dalam penghitungan HPP.