Bisnis.com, JAKARTA — Ketertarikan investor khususnya ritel terhadap saham-saham yang bergerak dengan ditopang sentimen membuat sinar Indeks LQ45 redup.
Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga Selasa (27/7/2021), kinerja Indeks LQ45 masih terpaut jauh dari indeks harga saham gabungan (IHSG) secara year to date (ytd).
Sampai dengan penutupan sesi kemarin, LQ45 masih berjibaku di zona merah dengan koreksi 10,38 persen. Padahal, IHSG masih bertahan di zona hijau dengan naik 1,97 persen sepanjang periode berjalan 2021.
Indeks IDX SMC Composite membukukan kinerja yang jauh lebih mentereng. Pergerakan indeks yang menjadi wadah saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah alias lapis dua itu mampu menguat 14,29 persen.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Frankie Wijoyo Prasetio menilai Indeks LQ45 selaku wadah yang berisi saham-saham kelas kakap saat ini tidak menopang stabilitas IHSG di zona hijau. Kondisi itu menurutnya wajar mengingat investor ritel masih tertarik kepada emiten yang tengah terdongkrak sentimen.
“Investor ritel masih tertarik kepada saham-saham yang ditopang oleh sentimen-sentimen daripada fundamental seperti sektor digital dan teknologi, farmasi, serta obat-obatan dan kesehatan,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (28/7/2021).