Resep Bisnis Kuliner Bisa Cuan dan Terus Ekspansi

Seluruh layanan Grab membangun ekosistem yang saling menguatkan di mana pertumbuhan dalam satu vertikal bisnis juga mendorong pertumbuhan di bisnis lainnya.
Foto: Dok. Grab Indonesia
Foto: Dok. Grab Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Memanfaatkan teknologi untuk menjajakan jualan khususnya kuliner menjadi suatu keniscayaan di era yang sudah sedemikian maju ini. Dagangan laris, pelaku usaha pun makin sumringah.

Salah satu kuliner yang laris manis semanis namanya adalah martabak manis, sebuah cemilan favorit mayoritas keluarga Indonesia. Panganan yang berasal dari Bangka Belitung ini saat bisa dijajakan dengan berbagai topping favorit, mulai dari coklat, kacang, keju matcha, blueberry, serta red velvet yang menggugah selera.

Yurich Martabak dan Kebab House di Kota Medan, memulai kisah manisnya dengan menjual martabak kelas premium yang topping-nya bisa di mix and match sesuai keinginan pembeli. Adalah, Hally Luis sang arsiteknya. Dia mengaku memiliki minat membuat kue dan memulai usaha setelah diajak oleh pacarnya untuk mencicipi martabak manis.

“Saya mencicipi martabak yang kabarnya paling enak di Kota Medan. Setelah saya cicipi, saya katakan kalau saya bisa membuat martabak yang lebih enak,” ujarnya pria berkacamata tersebut.

Dia kemudian berkreasi membuat martabak dengan bahan premium dan dihidangkan kepada sang kekasih dan mendapatkan respon yang positif. Secepat kilat, rencana bisnis pun dia susun dan mulailah dia menjajakan martabak premium kreasinya tersebut.

Setelah dua tahun berjalan, Hally mengaku ingin meningkatkan penjualan martabak manisnya. Dia menyadari sepenuhnya di era yang serba modern ini, pemasaran secara online lewat aplikasi merupakan suatu keniscayaan sehingga dengan perhitungan yang cermat, dia bergabung dengan GrabFood pada 2018.

Resep Bisnis Kuliner Bisa Cuan dan Terus Ekspansi

“Sebelum bergabung dengan GrabFood, pembeli martabak Yurich mayoritas pembeli sekitar outlet saja, sekarang pembeli bisa dari mana saja. Saya pun bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” ujar Hally.

Keputusannya pun berbuah manis. Setelah bergabung beberapa bulan dengan GrabFood omset Martabak Yurich meningkat sebesar 40%. Dia mengatakan pembelian Martabak Yurich yang diterima dari GrabFood per hari bisa sampai 190 pesanan.

“Pembelian saat ini memang didominasi dari GrabFood, yang datang langsung membeli ke sini sekitar 100 pesanan saja,” ujarnya.

Tidak hanya omset meningkat yang dirasakan oleh Hally, setelah bergabung dengan GrabFood. Keputusan untuk membuka outlet baru Martabak Yurich juga dipengaruhi setelah bergabung dengan GrabFood. Dia mengatakan penentuan tempat untuk outlet yang baru ditentukan oleh sebaran orderan GrabFood yang dia terima. Berbekal data transaksi yang dia dapatkan dari aplikasi GrabMerchant , ia dapat menyasar pelanggan baru dengan tepat.

“Saya bisa menganalisis lokasi pesanan GrabFood yang tiap hari saya terima. Jadi saya mengetahui mayoritas orderan datang dari mana dan hal tersebut membantu saya menentukan lokasi outlet saya berikutnya. Semua jadi sangat mudah dan akurat berkat teknologi. Semuanya diakses dari 1 aplikasi yakni GrabMerchant,” ujarnya.

Cerita gembira Hally pun sama nadanya dengan cerita Adnan Imran di Makassar. Usaha jusnya yang berlogo Del Monggo laris manis karena dia juga memanfaatkan GrabFood sebagai tempat memasarkan jualannya.

"Sebenarnya Grab itu jawaban dari pengusaha ataupun masyarakat biasa. Bagaimana kita bisa membeli makanan lebih simple, praktis, dan bahkan lebih cepat, akhirnya yang merasakan dampak positifnya juga pengusaha. Jadi memang timing-nya juga pas, saat Grab mulai ekspansi, kita juga mulai buka," terangnya.

"Apalagi di tengah kota saat cuaca panas, membuat orang malas keluar kantor, ya tinggal pakai Grab. Jadi penjualan meningkat. Jikalau tanpa Grab, setengah mati berkembang apalagi kita sebagai pelaku UMKM, brand lokal mau bersaing setengah mati, untunglah ada Grab”.

Tiga tahun setelah memulai usahanya, kini ia telah memiliki 3 outlet, 2 di Jl. Boulevard dan 1 di Jl. Hertasning. Dari seluruh outlet yang ada, Del mampu menjual 1000 cup per hari dan menjadikan Del Manggo menjadi minuman favorit warga Makassar.

Hally dan Adnan adalah satu dari 5 juta wirausahawan mikro yang tergabung dalam platform Grab di Indonesia. Grab Indonesia pada awalnya hadir dengan layanan ride hailing seperti GrabBike dan GrabCar, lalu berkembang secara eksponensial dengan kehadiran layanan pengiriman kuliner GrabFood, serta layanan teknologi finansial dan digital melalui GrabKios.

Seluruh layanan Grab membangun ekosistem yang saling menguatkan di mana pertumbuhan dalam satu vertikal bisnis juga mendorong pertumbuhan di bisnis lainnya. Hasilnya, kontribusi pada perekonomian Indonesia dapat tumbuh secara signifikan di tahun 2019, dibandingkan tahun sebelumnya yang bernilai triliunan rupiah.[Office1]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper