Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja keuangan yang kurang moncer pada paruh pertama tahun ini membuat emiten grup Wijaya Karya harus memperketat ikat pinggang. Kondisi ini ditambah pula oleh adanya penundaan beberapa proyek karena pandemi Covid-19 pada semester II/2020.
Kinerja Grup Wika pada semester I/2020 cenderung menyusut. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2020, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan dua anak usahanya PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON), dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih.
Pada semester I/2020, WIKA mengantongi pendapatan Rp7,13 triliun turun 37,23 persen secara tahunan. Sejalan dengan itu, laba yang diatribusikan kepada entitas induk WIKA merosot 71,89 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp250,41 miliar.
Capaian itu mendekati realisasi laba bersih WIKA pada semester I/2016 sebesar Rp256,51 miliar. Namun, raihan profit BUMN konstruksi itu jauh di bawah laba bersih pada semester I/2019 sebesar Rp890,88 miliar yang merupakan laba tertinggi WIKA pada semester I sejak 2012.
Kendati demikian, penurunan laba bersih WIKA pada semester I/2020 tidak sedalam yang dialami oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dan PT PP (Persero) Tbk. yang turun tajam masing-masing 94,76 persen dan 95,36 persen yoy.
Setali tiga uang, kinerja keuangan WTON dan WEGE pada semester I/2020 juga tergerus. Pendapatan WTON turun 29,15 persen yoy menjadi Rp1,87 triliun dan laba bersihnya anjlok 78,02 persen yoy menjadi Rp36,64 miliar.