Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diprediksi Bakal Menguat Lagi Nih, Berikut Ulasannya

Sektor industri dasar, infrastruktur, pertambangan, keuangan, barang konsumsi, dan agrikultur bergerak postif dan menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG kemarin.
Pengunjung memotret layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal melanjutkan penguatannya pada perdagangan Rabu (15/4/2020).

Pada perdagangan sebelumnya, indeks ditutup menguat 1,79 persen atau 82,59 poin menjadi 4.706,49, level tertingginya sepanjang perdagangan kemarin.

Terpantau 262 saham menguat, 143 saham melemah, dan 137 saham sama seperti perdagangan sebelumnya. Total transaksi mencapai 548.930 kali dengan nilai Rp6,03 triliun.

Adapun sektor industri dasar, infrastruktur, pertambangan, keuangan, barang konsumsi, dan agrikultur bergerak postif dan menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG kemarin.

Untuk perdagangan hari ini, Associate Direktur of Research and Investment Pilarmas Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai sejumlah sentimen dinilai akan mewarnai perdagangan pasar.

Salah satunya adalah laporan terbaru IMF yang memprediksikan bahwa lockdown dalam skala besar akan menimbulkan resesi yang terdalam dalam kurun waktu 1 abad. IMF memperingatkan bahwa perekonomian dunia akan mengalami kontraksi ekonomi dan pemulihan lebih sulit apabila wabah virus corona tidak diantisipasi kembali.

IMF juga memperkirakan bahwa GDP global akan mengalami penurunan sebanyak 3%. Proyeksi ini jauh berbeda dibandingkan dengan bulan Januari lalu, yang mana IMF mengatakan bahwa perekonomian dunia masih berpotensi untuk ekspansi sebanyak 3.3%.

“Ini juga merupakan sesuatu yang kami khawatirkan juga sedari awal setelah sebelumnya wabah virus corona ini merebak. Bahwa gelombang kedua dari virus ini adalah dampak yang dihasilkan dan bagaimana kita memitigasi resiko yang akan timbul,” ujar Nico dalam riset hariannya, Rabu (15/4/2020)

Di sisi lain, rilis data ekonomi China menunjukan surplus neraca perdagangan US$19,9 miliar bulan Maret 2020, padahal bulan sebelumnya mengalami defisit sebesar US$7,096 miliar. Dengan surplusnya neraca perdagangan tersebut diharapakan perekonomian China bangkit kembali karena wabah corona yang sudah mulai turun pada Maret.

“Tentunya ini memberikan kabar positif ditengah pusaran covid-19 yang telah menekan perekonomian China,” imbuh Nico.

Dari dalam negeri, kemarin Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan strategi Bank Indonesia guna melewati masa – masa sulit di tengah perlambatan dunia saat ini. Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan pada 4,5 persen.

Selain itu Bank Indonesia kembali menurunkan giro wajib minimum dan membebaskan kewajiban tambahan giro terkait pemenuhan Rasio Intermediasi Makroprudensial atau RIM perbankan. Dengan kebijakan baru tersebut, likuiditas perbankan diproyeksikan akan bertambah sekitar Rp 117 triliun.

“Kebijakan tersebut cukup bijak, dimana saat ini meskipun kami melihat BI masih memiliki celah, namun kondisi dinilai belum begitu diperlukan,” kata Nico.

Dengan sentimen-sentimen tersebut dan berdasarkan analisa teknikal, Nico mengatakan IHSG memiliki peluang bergerak menguat dan ditradingkan pada level 4.596 – 4.760. Adapun beberapa saham yang dapat dicermati antara lain BBTN, PGAS, dan WIKA.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper