Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pamor Emas Berkilau, Tabungan Emas Makin Potensial

Produk investasi berbasis logam mulia kerap diburu saat situasi perekonomian dilanda ketidakpastian.
Seorang karyawan memegang beberapa butiran emas di Perth Mint Refiner./ Carla Gottgens - Bloomberg
Seorang karyawan memegang beberapa butiran emas di Perth Mint Refiner./ Carla Gottgens - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Instumen emas dinilai akan menjadi pelarian pada investor di tengah penurunan kinerja pasar saham. Investasi emas yang lebih ringkas menjadi peluang bagi berbagai perusahaan untuk menawarkan produk investasi berbasis logam mulia.

CEO PT Aurum Digital Internusa (Masduit) Bony Faliandri Hudi kinerja pasar saham yang melorot membuat masyarakat memilih produk investasi alternatif, salah satunya emas. Hal itu lanjutnya menjadi peluang bagi perusahaan penyedia layanan tabungan emas non fisik atau digital. 

"Ketika indeks pasar modal jatuh, kami melihat masyarakat mencari alternatif untuk lindung nilai dan investasi jangka panjang, apalagi sekarang dimudahkan untuk mulai menabung atau membeli emas dari pecahan yang kecil," ujar Bony kepada Bisnis, Kamis (5/3/2020).

Untuk diketahui, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kurang mengesankan. Pada perdagangan hari ini, Pergerakan IHSG ditutup di level 5.638,13 dengan koreksi 0,21 persen atau 12 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Bony mengatakan, produk logam mulia bersifat homogen.  Oleh karena itu, setiap perusahaan penyedia jasa tabungan emas akan menyiapkan strateginya masing-masing untuk menggaet nasabah dan mengoptimalkan peluang besar seperti saat ini.

Menurut Bony, Masduit mengandalkan layanan cetak emas fisik mulai dari 0,1 gram dan memungkinkan nasabah untuk mencetak kemasan kepingan logam sesuai keinginan. Hal tersebut menjadi salah satu strategi perseroan untuk menunjukkan keunikan dari penyedia layanan lainnya.

Menurut Bony, edukasi juga menjadi salah satu faktor penting dalam menggaet calon nasabah untuk berinvestasi di emas digital, bukan hanya sebagai salah satu alternatif investasi tetapi juga instrumen yang memberikan lindung nilai.

"Kami perlu membuka wawasan masyarakat bahwa selain konsumsi, saving, dan spekulasi [investasi], proteksi nilai menjadi hal yang wajib untuk dilakukan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper