Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penutupan Pasar Modal 2019, Ini Proyeksi Analis

Kalangan analis memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) bakal ditutup kisaran 6.350 pada penutupan perdagangan akhir tahun 2019.
Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/11/2019)./ANTARA -Dhemas Reviyanto
Pengunjungi mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/11/2019)./ANTARA -Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan analis memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) bakal ditutup kisaran 6.350 pada penutupan perdagangan akhir tahun 2019.

Hans Kwee, Direktur PT. Anugerah Mega Investama menuturkan bahwa IHSG bakal menghijau pada penutupan akhir tahun, seiring adanya window dressing yang dilakukan oleh emiten dan kalangan fund manager. Penaikan pun berpotensi masih akan terus terjadi hingga pembukaan perdagangan awal 2020.

“Akhir tahun IHSG sangat mungkin di tutup di level 6350. Diawal Januari IHSG pada tanggal 2 kami perkirakan masih akan mengalami kenaikan terbatas tetapi sesudah itu memang IHSG sangat rawan aksi ambil untung mengingat kenaikan yang cukup signifikan selama bulan Desember,” ungkapnya Sabtu (28/12/2019).

Hans merekomedasikan kepada pelaku pasar untuk melakukan SOS ketika pasar mengalami kenaikan. Dia memprediksikan pada penutupan perdagangan akhir 2019, IHSG ada di level 6300 sampai 6270 dan resistance di level 6348 sampai 6370.

Pada penutupan pekan silam, Jumat (27/12/2019), IHSG ditutup menguat 0,16% atau naik 9,87 poin menuju level 6.329,31. Sedangkan dalam selama sebulan terakhir, IHSG menguat 5,09%.

Untuk memberikan laporan terbaik kepada investor, maka fund manager sering menganti portofolio pada akhir tahun. “Saham-saham berkinerja kurang baik dikeluarkan dari portofolio diganti dengan saham-saham berkinerja baik,” ungkapnya.

Hans menilai bahwa aktivitas ini secara langsung membuat saham-saham tertentu yang berkinerja baik mengalami kenaikan. Dan beberapa saham lapis tiga yang dilepas mengalami tekanan harga. Hal ini yang membuat pelaku pasar melihat di ujung tahun sering ada kenaikan saham-saham tertentu terutama saham blue chip.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper