Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Segmen-segmen yang Buat Kinerja ASII Lesu

“[Penurunan] terutama disebabkan oleh penurunan harga minyak kelapa sawit,” ujar Direktur Utama Astra International Prijono Sugiarto.
Minyak sawit/Istimewa
Minyak sawit/Istimewa

Binis.com, JAKARTA – Laba bersih  PT Astra International Tbk. (ASII) tercatat turun 5,59 persen sepanjang semester I tahun ini. Penurunan laba ini salah satunya disebabkan kinerja segmen Agribisnis.

Berdasarkan rillis ASII, Selasa (30/7/2019), divisi agribisnis grup, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang 79,7persen  sahamnya dimiliki perseroan, melaporkan penurunan laba bersih menjadi Rp44 miliar.  Ada penurunan yang signifikan, yakni 94 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

“[Penurunan] terutama disebabkan oleh penurunan harga minyak kelapa sawit,” ujar Direktur Utama Astra International Prijono Sugiarto.

Dia menyebutkan harga rata-rata minyak kelapa sawit melemah sebesar 18 persen menjadi Rp6.441/kg, dibandingkan dengan semester pertama tahun 2018.

Adapun volume penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya meningkat sebesar 19 persen menjadi 1,2 juta ton.

Pada semester pertama tahun lalu, laba bersih dari segmen agribisnis bisa mencapai Rp625 miliar. 

Selain agribisnis, segmen lain yang mengalami penurunan kinerja adalah segmen otomotif, teknologi informasi, dan properti.

Laba bersih dari divisi otomotif grup menurun 18 persen dibandingkan tahun lalu, menjadi Rp3,458 triliun.  Sedangkan laba bersih segmen teknologi informasi turun 35 persen, menjadi Rp44 miliar. 

PROPERTI

Sementara itu, segmen properti melaporkan laba bersih sebesar Rp32 miliar atau 33 persen lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018.  Hal ini disebabkan berkurangnya pengakuan laba dari pengembangan proyek Anandamaya Residences yang telah selesai pada 2018.

Turunnya empat sektor tersebut mengakibatkan laba bersih grup secara keseluruhan hanya mencapai Rp9,803 triliun.  Periode yang sama tahun lalu, laba bersih perusahaan mencapai Rp10,384 triliun. 

“Kinerja Grup Astra pada semester pertama tahun 2019 dipengaruhi oleh lesunya konsumsi domestik dan tren penurunan harga-harga komoditas,” kata Prijono.

“Prospek hingga akhir tahun ini masih menantang karena kondisi-kondisi tersebut dapat berlanjut,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper