Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 24 Poin, Mayoritas Mata Uang Asia Melemah

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (12/6/2019), di level Rp14.258 per dolar AS, menguat 24 poin  atau 0,17 persen dari posisi Rp14.258 pada Selasa (11/6).
Pegawai Bank Riau-Kepri menyiapkan uang kertas baru saat membuka layanan penukaran uang oleh Bank Indonesia (BI), BRI dan Bank Riau-Kepri di Kota Pekanbaru, Riau, Senin (13/5/2019)./ANTARA-FB Anggoro
Pegawai Bank Riau-Kepri menyiapkan uang kertas baru saat membuka layanan penukaran uang oleh Bank Indonesia (BI), BRI dan Bank Riau-Kepri di Kota Pekanbaru, Riau, Senin (13/5/2019)./ANTARA-FB Anggoro

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (12/6/2019), di level Rp14.258 per dolar AS, menguat 24 poin  atau 0,17 persen dari posisi Rp14.258 pada Selasa (11/6).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.305 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.163 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 0,03 persen atau 4 poin ke level RP14.243 per dolar AS pada pukul 11.10 WIB.

Sebelumnya, rupiah dibuka menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.229 per dolar AS pada perdagangan hari ini, setelah ditutup menguat 0,08 persen atau 11 poin ke level Rp14.239 per dolar AS pada akhir perdagangan kemarin, Selasa (11/6).

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.226-Rp14.241 per dolar AS.

Mata uang lainnya di Asia cenderung bergerak melemah hari ini, dipimpin oleh won Korea Selatan yang melemah 0,08 persen dan yuan China yang terdepresiasi 0,06 persen.

Di sisi lain, dolar Hong Kong memimpin penguatan sebagian kecil mata uang di Asia dengan terapresiasi 0,14 persen ke level terkuat sejak akhir Desember 2018.

Dilansir Bloomberg, dolar Hong Kong menguat setelah aksi protes menyebar jalan utama Hong Kong itu dalam upaya untuk menghentikan perjanjian ekstradisi yang direncanakan dengan China.

Selain itu, penguatan juga dipicu oleh permintaan uang tunai yang biasanya meningkat pada bulan Juni, karena bank menimbun uang untuk pemeriksaan regulasi dan klien perusahaan membayar dividen.

Rencana penawaran umum perdana (IPO) raksasa e-commerce China, Alibaba Group Holding Ltd. Di bursa Hong Kong juga telah meningkatkan ekspektasi akan likuiditas yang lebih ketat. Citigroup Inc. mengatakan dalam sebuah catatan bulan lalu bahwa faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada "ketatnya likuiditas substansial" dalam dolar Hong Kong.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,01 persen atau 0,005 poin ke level 96,691 pada pukul 11.20 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka menguat 0,02 persen atau 0,024 poin ke level 96,710, setelah pada akhir perdagangan Selasa (11/6) ditutup melemah 0,08 persen atau 0,075 poin ke level 96,686.

 

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)
TanggalKurs

12 Juni

14.234

11 Juni

14.258

10 Juni

14.231

31 Mei

14.385

29 Mei

14.417

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper