Bisnis.com, JAKARTA -- Kinerja perusahaan perkebunan milik Grup Salim, PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) masih dibayangi oleh harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) global.
Pendapatan yang dibukukan oleh SIMP pada kuartal I/2019 mencapai Rp3,35 triliun, naik 5,3% dari posisi Rp3,18 triliun pada kuartal I/2018. Sementara itu, laba yang dibukukan oleh SIMP pada kuartal I/2019 mencapai Rp3,58 triliun, atau anjlok 76,63% dari posisi Rp15,32 triliun dari kuartal I/2018.
Sejalan dengan hal ini, analis Panin Sekuritas Indonesia Rendy Wijaya menuliskan dalam riset dan memperkirakan harga jual CPO SIMP di 2019 juga masih akan cenderung tertekan, sedangkan volume penjualan diperkirakan bertumbuh sesuai dengan ekspektasi pertumbuhan produksi CPO yang sebesar 5%-10% YoY.
"Kami memperkirakan pendapatan SIMP di 2019 sebesar Rp15 triliun atau naik 5,4% year on year sejalan dengan pertumbuhan volume penjualan. Selain itu, marjin keuntungan dipekirakan stabil di level saat ini dengan marjin laba bersih mencapai 0,6% pada 2019, pada 2018 minus 0,5%," tulisnya dalam riset seperti dikutip pada Kamis (6/6/2019).
Meski demikian, kinerja segmen EOF berpotensi menjadi katalis positif kedepan, disebabkan oleh peningkatan volume yang didorong oleh penurunan harga. Di tengah penurunan harga CPO, manajemen SIMP berencana melakukan replanting.