Bisnis.com, JAKARTA – Indkes harga saham gabungan (IHSG) kemarin menguat 0,65 persen atau 40,97 poin ke level 6.297,32 setelah penurunan tajam sejak akhir pekan lalu. Kinerja positif ini diprediksi akan berlanjut pada perdagangan hari ini, Rabu (8/5/2019).
Aksi beli bersih investor asing tercatat mencapai Rp 536,76 miliar. Secara sektoral, Indeks Sektor Industri Dasar naik 1,87 persen dan Aneka Industri melaju 1,82 persen. Di sisi lain, kurs rupiah terhadap dolar AS tercatat menguat 0,13 persen ke level Rp14.280.
Namun, investor patut melihat kondisi bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) yang merosot pada akhir perdagangan Selasa (7/5). Merahnya Wall Street ini diduga akibat eskalasi tensi perdagangan AS-China menyulut kekhawatiran global dan mendorong para investor menghindari aset-aset berisiko.
Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup melemah 1,65 persen atau 48,82 poin di level 2.884,05, indeks Dow Jones Industrial Average melorot 1,79 persen atau 473,39 poin ke level 25.965,09, sedangkan indeks Nasdaq Composite berakhir merosot 1,96 persen atau 159,53 poin di level 7.963,76.
Dow Jones Industrial Average membukukan penurunan persentase harian terbesar keduanya tahun ini, sementara S&P 500 dan Nasdaq mencatatkan penurunan persentase terbesar ketiganya.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan pergerakan IHSG secara teknikal mengkonfirmasi pola hammer pattern yang terbentuk pada pergerakan sebelumnya.
“Konfirmasi ini membawa pergerakan yang akan cenderung lebih optimis menguji MA20 dan bearish trend line dalam jangka waktu dekat,” katanya
Menurutnya, Indikator Stochastic terkonsolidasi dengan RSI yang bergerak bullish reversal momentum yang memberi tambahan sinyal penguatan pada perdagangan selanjutnya, sehingga diprediksikan IHSG akan bergerak melanjutkan penguatannya dengan support resistance 6260-6426.
Saham-saham yang dapat dicermati di antaranya WSBP, WTON, CPIN, JPFA, SMGR, HMSP, BBNI, JSMR, ITMG, BSDE, SMRA, ERAA.