Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin menganggap harga minyak di level kisaran US$60 per barel "benar-benar baik" untuk negaranya.
Putin mengatakan siap jika diperlukan untuk bekerja dengan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk menstabilkan pasar setelah penurunan besar. Dua pekan lalu, Putin mengatakan Rusia cukup puas dengan level US$70 per barel.
Dia menunjuk keberhasilan perjanjian OPEC pada pemangkasan output, sekaligus memuji upaya putra mahkota Saudi Mohammad bin Salman sebagai salah satu pelopor kesepakatan tersebut.
"Ini secara efektif merupakan pencapaian Arab Saudi dan putra mahkota, dia adalah inisiator dari pekerjaan ini," kata Putin pada konferensi investasi di Moskow, Rabu (28/11/2018), seperti dikutip Bloomberg. "Ini mengarah pada hasil yang positif."
Sejauh ini, Rusia enggan untuk melakukan pemotongan pasokan lebih lanjut dan akan membahas masalah ini dengan para rekannya dari OPEC di Wina pekan depan. Akhir pekan ini, Putin akan mengadakan pembicaraan dengan putra mahkota di Buenos Aires di sela-sela KTT G20.
Pertemuan tersebut menjadi bentuk dukungan bagi penguasa de facto Arab Saudi, yang berada di bawah tekanan internasional dan dalam negeri sejak pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi di konsulat negara di Istanbul bulan lalu.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak berencana mengadakan pembicaraan dengan Saudi di Argentina.
Putin mengatakan harga minyak saat ini "seimbang dan adil" dan jauh di atas level yang dibutuhkan Rusia untuk memenuhi perkiraan anggarannya.
"Jika diperlukan, kami berhubungan dengan OPEC, kami akan melanjutkan kerja gabungan ini," katanya.