Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas telah melemah ke level terendah dalam 5 pekan di tengah menguatnya dolar AS dan naiknya imbal hasil treasury AS serta meredanya perang dagang AS—China.
“Ada sedikit kepercayaan di AS dan itu berdampak negatif pada emas,” kata Bernard Dahdah, analis logam mulia Natixis.
Dahdah menjelaskan bahwa emas sering menjadi buruan ketika terjadi ketidakpastian politik dan keuangan, sementara dikabarkan AS akan mencapai kesepakatan perdagangan dengan China dan akan bernegosiasi dalam beberapa hari.
Harga emas spot telah ditutup melemah di level US$1.323,13 per troy ounce pada perdagangan Rabu (25/4). Adapun harga emas Comex kontrak teraktif Juni 2018 ditutup turun di US$1.322,80 troy ounce . Ini merupakan level terendah dalam 5 minggu terakhir.
Pada perdagangan Kamis (26/4), harga emas naik tipis. Pada pukul 10.50 WIB, emas spot bertengger di US$1.323,79 per troy ounce. Adapun, emas Comex menetap di US$1.324,80 per troy ouce.
Sementara itu, dolar AS yang mendapat dukungan dari kenaikan imbal hasil treasury AS yang tembus ke level psikologis 3% pada hari ini melaju ke atas level 91,00 dengan kisaran pergerakannya di 91,140—91,236.
Valbury Asia Futures (VAF) dalam publikasi risetnya, Kamis (26/4) memberikan rekomendasi jual pada logam mulia ini.
Berikut analis teknikalnya.
Level support : 1.318,51; 1.309,61; 1.286,58; 1.264,70
Level resistan 1.335,38; 1.355,74; 1.365,23; 1.374,91
Rekomendasi.
Beli : -
Jual : 1.323
Stop loss : 1.333,50
Target : 1.308—1.313,50
