Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Surya Citra Media (SCMA) Berpeluang Menanjak Lagi

Penurunan kinerja emiten media massa PT Surya Citra Media Tbk., (SCMA) pada 2017 langsung berimbas kepada koreksi harga sahamnya. Namun demikian, perbaikan fundamental perusahaan pada tahun ini diperkirakan membuat saham kembali pulih.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Penurunan kinerja emiten media massa PT Surya Citra Media Tbk., (SCMA) pada 2017 langsung berimbas kepada koreksi harga sahamnya. Namun demikian, perbaikan fundamental perusahaan pada tahun ini diperkirakan membuat saham kembali pulih.

Manajemen SCMA melaporkan kinerja 2017 pada Senin (2/4/2018). Tercatat, pendapatan perusahaan terkoreksi 1,55% year-on-year (yoy) menuju Rp4,45 triliun, dan laba bersih turun 11,33% yoy menjadi Rp1,33 triliun.

Kinerja pemilik stasiun televisi SCTV ini juga di bawah konsensus analis yang memprediksi pendapatan dan laba bersih perusahaan pada 2017 sebesar Rp4,64 triliun dan Rp1,52 triliun.

Saham SCMA pun melorot dalam dua hari terakhir. Pada penutupan perdagangan Selasa (3/4/2018), saham perseroan merosot 1,48% atau 40 poin menjadi Rp2.660.

Sepanjang tahun berjalan, emiten berkapitalisasi pasar Rp38,89 triliun ini masih mencatatkan kenaikan harga saham sebesar Rp7,26%. Nilai PER SCMA sebesar 29,23x.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Marlene Tanumihardja menyampaikan, secara umum penurunan laba bersih SCMA didorong lonjakan beban operasional. Adapun, kinerja pendapatan masih sesuai estimasi konsensus.

Pada 2018, pendapatan perusahaan diperkirakan bertumbuh seiring dengan meningkatnya belanja iklan emiten berbasis konsumsi. Di samping itu, momentum politik menjadi katalis positf sektor media.

“Kami merekomendasikan beli terhadap saham SCMA dengan target harga Rp3.000,” paparnya dalam riset, Senin (2/4/2018).

Menurut Marlene, pendapatan perusahaan pada 2018 berpotensi mencapai Rp5,25 triliun, sedangkan laba bersih ikut menanjak menuju Rp1,8 triliun.

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menyebutkan, sebetulnya kinerja SCMA cukup apik pada kuartal IV/2017. Pangsa pemirsa mencapai puncaknya pada Desember 2017 sebesar 31,8%, mengalahkan saingan terdekatnya, yakni MNCN sejumlah 31,5%.

“Namun, kinerja Desember tidak tergambar dalam keseluruhan kuartal IV/2017. Tampaknya ada jeda sampai perusahaan mencapai performa puncak,” paparnya.

Membaiknya kinerja pada akhir tahun tentunya menumbuhkan optimisme terhadap perbaikan operasional 2018. Mirae sendiri masih mempertahankan proyeksi saham SCMA dengan target harga Rp2.915 dan rekomendasi trading buy.

Sementara itu, ada 5 analis yang memperbarui pandangannya terhadap SCMA sejak perusahaan merilis laporan keuanga. Sebanyak 3 analis merekomendasikan beli terhadap sahamnya dengan target harga Rp2.800-Rp3.350, sedangkan 2 lainnya menyarankan tahan dengan target Rp2.300-Rp2.350.

Berdasarkan data Bloomberg, ada 15 analis yang memantau saham SCMA dengan target rerata harga Rp2.872. Rinciannya, 10 analis merekomendasikan beli, 4 menyarankan tahan, dan 1 mengusulkan jual. Mempertimbangkan berbagai sentimen yang ada, peluang harga saham SCMA untuk kembali pulih cukup besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper