Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan logistic dan distribusi energy, PT Indah Prakaa Sentosa Tbk. mengumumkan harga pelaksanaan penawaran umum perdana saham perseroan pada harga Rp276 per lembar saham, atau mendekati batas atas dari indikasi harga awal saat proses bookbuilding yang ditetapkan Rp240—Rp290 per saham.
Berdasarkan pengumuman resmi yang dipublikasikan perseroan pada Selasa (3/4/2018), Indah Prakasa menyebut akhirnya melepas 150 juta unit saham. Sebelumnya, perseroan berencana melepas sebanyak-banyaknya 200 juta lembar saham atau 28,57% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Investindo Nusantara Sekuritas dan PT Jasa Utama Capital Sekuritas, sedangkan penjamin emisi efek adalah PT Panca Global Sekuritas dan PT Binaartha Sekuritas. Adapun, dari IPO ini, perseroan berpeluang mengantongi dana segar Rp41,4 miliar.
General Manager Financial and Tax PT Indah Prakasa Sentosa Tbk. Adreanus Tatang menyampaikan sebagian besar dana IPO yaitu 56% akan digunakan untuk memperkuat modal kerja perseroan, sedangkan sisanya 44% akan digunakan untuk mengakuisisi PT Jono Gas Pejagalan.
“Tahun ini kami menargetkan penjualan Rp600 miliar dengan margin keuntungan di sekitar 5%—7%. Dengan mengakuisisi PT Jono Gas Pejagalan, kami akan mendapatkan tambahan laba Rp4 miliar—Rp5 miliar per tahun, sehingga membantu untuk mencapai target kami,” ungkap Adreanus dalam paparan publik di Jakarta, belum lama ini.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipaparkan perusahaan, Indah Prakasa Sentosa membukukan pendapatan sebesar Rp218,02 miliar selama Januari—September 2017, dan Rp277,53 miliar selama 2016. Kendati demikian, perseroan memprediksi pendapatan full year 2017 akan mengalami kerugian.
Ada beberapa strategi yang ditempuh perseroan untuk mendongkrak pendapatan menjadi Rp600 miliar dan laba Rp17 miliar—Rp20 miliar sepanjang tahun ini. Selain mengakuisisi PT Jono Gas, perusahaan akan berinvestasi armada dan pelabuhan untuk meningkatkan transaksi operasional.