Bisnis.com, JAKARTA – Ekspor baja China diprediksi akan terus menurun sepanjang tahun ini di tengah menguatnya permintaan domestik di samping upaya pemangkasan produksi yang terus berjalan untuk memerangi polusi.
Berdasarkan data Biro Statistik Nasional (NBS), eskpor baja China pada periode Februari merosot 27% menjadi 9,5 juta ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Menurut Wood Mackenzie, angka penurunan ekspor baja tersebut adalah jumlah bulanan terendah dalam 4 tahun, mencerminkan pasar domestik yang lebih ketat karena pemerintah meningkatkan upayanya untuk mengekstrak kelebihan kapasitas serta meningkatkan permintaan domestik.
“Selama pasar domestik China tetap kuat, ekspor akan tetap lamban,” kata Daniel Meng, analis CLSA di Hongkong.
Meng menuturkan bahwa turunnya ekspor baja terus mengalami kemunduran yang stabil dalam beberapa tahun terakhir karena permintaan lokal terus meningkat di samping berjalannya upaya dalam memangkas produksi dalam memerangi polusi.
Senada, Kepala Fujian Sangang Group Co. Ltd Li Lizhang menuturkan, ekspor produk baja China akan terus mengalami penurunan pada tahun Anjing Tanah ini lantaran permintaan domestik yang kuat di tengah penurunan kapasitas.
Baca Juga
Prediksi tersebut menyusul penurunan sebanyak 30,5% pada ekspor baja China pada tahun lalu menjadi 75,43 juta ton karena harga domestik yang kuat dan keuntungan yang tinggi menyebabkan penurunan pengiriman ke luar negeri.
“Tren penawaran dan permintaan saat ini lebih sejalan dengan reformasi penawaran. Sementara sebagian besar sektor hilir telah menunjukkan tanda—tanda pemulihan,” kata Li Lizhang, seperti dilansir Reuters, Sabtu (10/3/2018).
Lizhang mengatakan, permintaan dari sektor properti, infrastruktur, manufaktur, dan galangan kapal akan meningkat, sementara pasokan baja juga akan mengalami kenaikan kecil pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.
China, produsen baja papan atas dunia memproduksi sebanyak 831,73 juta baja mentah pada tahun lalu. Tahun ini pemerintah Xi Jinping bertujuan untuk menghilangkan sekitar 30 juta ton kelebihan kapasitas sebagai bagian dari upaya keras Beijing untuk mengurangi polusi udara.