Kapitalisasi Bitcoin Turun US$44,2 Miliar di Januari, Terbesar Sepanjang Sejarah

Bisnis.com, JAKARTA - Fluktuasi harga Bitcoin pada di awal tahun 2018 membuktikan bahwa cryptocurrency dapat menghapus kekayaan secepat mereka menciptakannya.

Penurunan tajam di bulan Januari menggerus kapitalisasi pasar Bitcoin sebanyak US$44,2 miliar dari US$200 miliar kapitalisasi pasar yang dihasilkan sepanjang tahun lalu. Ini merupakan kerugian satu bulan terbesar dalam sejarah mata uang digital.

"Begitu Bitcoin menembus level US$10.000, Bitcoin akan selalu menyentuh harga dasar dan kembali menguat lagi,” ungkap Stephen Innes, kepala perdagangan Asia Pacific di Oanda, seperti dikutip Bloomberg.

Perbesar

"Ketika kita berbicara di ranah aset berisiko, dan suatu asset berkurang nilainya hingga 50%, hal tersebut menandakan bahwa akan ada penurunan yang lebih rendah. Yang menyedihkan, banyak orang akan jadi korban, karena mereka akan terus membeli di harga yang rendah," lanjutnya.

Sejak mencapai puncak hampir US$20.000 pada awal Desember setelah diperkenalkannya kontrak berjangka, serangkaian berita negatif telah menyeret Bitcoin dan cryptocurrency lainnya, dengan pelemahan yang semakin dalam sejak awal 2018.

Aksi pencuirian cryptocurrency senilai US$500 juta oleh hacker di bursa Jepang Coincheck Inc. pada 26 Januari lalu meningkatkan regulator untuk menyelidiki praktik bisnis di industri yang sebagian besar tidak diatur ini.

Sementara itu, pemerintah Korea Selatan terus memperdebatkan tindakan yang lebih serius terhadap mata uang digital, termasuk larangan bursa pertukaran cryptocurrency. Namun, pemerintah Korsel akhirnya memutuskan peraturan yang mewajibkan penggunaan identitas asli dalam melakukan aktivitas pertukaran mata uang digital.

Perbesar

Innes memperkirakan Bitcoin akan jatuh lebih jauh ke kisaran US$5.000 hingga US$6.000 sebelum akhirnya pulih ke level US$10.000 sampai US$15.000.

Proses tersebut hampir pasti akan bergelombang mengingat pihak berwenang global lainnya akan terus meningkatkan pengawasan industri mata uang digital, lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel