Bisnis.com, JAKARTA--Kuwait Petroleum Corp. (KPC) menandatangani kesepakatan impor gas alam cair atau LNG dengan royal Dutch Shell Plc. untuk membantu negara pengekspor minyak itu memenuhi permintaan di dalam negeri.
Dalam pernyataan resmi Kuwait Petroleum, perjanjian jual beli dengan Shell International Trading Middle East Ltd. akan dimulai pada 2020. Sebelumnya Shell telah memasok bahan bakar dengan suhu rendah atau super cooled fuel sejak 2010.
"Sementara KPC bekerja untuk meningkatkan produksi gas alam lokal, Kuwait memiliki persyaratan mendesak untuk mengamankan pasokan gas alam," papar perusahaan dalam surat elektronik, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (25/12/2017).
LNG digunakan untuk memenuhi permintaan domestik Kuwait untuk menjalankan pendingin ruangan selama musim panas. Menurut salah satu sumber, kontrak tersebut mencakup 2 juta-3 juta ton LNG dengan harga 11% di bawah patokan Brent.
"Masalah besar Kuwait adalah sebagian besar daya listrik berasal dari minyak. Karena itu mereka impor LNG yang harganya lebih murah, dan menggunakan minyak untuk ekspor," ujar COE Qamar Energy Robin Mills.
Menurut pernyataan resmi Shell dan KPC, Kuwait menginginkan sumber energi pembakaran yang lebih bersih seperti gas alam untuk mengurangi emisi dan memperbaiki kualitas udara.