Bisnis.com, JAKARTA – Produksi baja China terlihat meningkat seiring dengan positifnya laporan data China pada periode November 2017.
Berdasarkan Data Biro Statistik Nasional (National Burreau of Statistics/ NBS), data PMI sektor manufaktur China pada November 2017 mencapai 51,8, naik dari bulan sebelumnya sebesar 51,6.
Pada periode yang sama, angka PMI non-manufaktur naik sebesar 54,8 dibandingkan dengan 54,3 pada bulan sebelumnya. Angka di atas level 50 merupakan angka yang menunjukkan pertumbuhan yang positif bagi perekonomian China.
China Metallurgical Industry Planning and Research Institure (MPI) memperkirakan baja mentah China akan meningkat 3% menjadi 832 juta ton pada tahun ini dan naik 0,7% mencapai 838 juta ton pada 2018.
Dilansir Reuters, kenaikan itu terjadi saat pabrik-pabrik besar meningkatkan operasinya untuk mengimbangi dampak penutupan pabrik usang.
“Pertumbuhan tersebut terjadi setelah Beijing melakukan tindakan keras terhadap produk baja ilegal yang tidak pernah disertakan dalam statistik resmi,” kata PMI, seperti dilansir Reuters, Senin (4/12). “Persediaan sekarang diisi oleh pabrik baja ilegal,” lanjutnya.
Pembuat baja terbesar di dunia itu telah menghasilkan 808 juta ton baja mentah pada 2016 dan menghilangkan sekitar 120 juta ton kapasitas produksi baja berteknologi rendah di paruh pertama tahun ini.
Dari segi ekspor, diperkirakan China akan mengekspor 63 juta ton produk baja pada 2017 dan 2018, naik 3% dan 0,7%.
Hal ini juga memprediksi permintaan dari Negeri Panda meningkat menjadi 726 juta ton pada 2018 dari 722 juta ton pada 2017 dengan didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil.