Bisnis.com, BALIKPAPAN - PT Intraco Penta Tbk. melalui anak perusahaannya PT Intraco Penta Prima Servis tengah menambah dua varian produk alat berat baru tahun ini untuk mendongkrak target pertumbuhan berkelanjutan.
George Setiadi, Direktur Utama IPPS, mengatakan dua varian baru tersebut yakni articulated dump truck (ADT) kapasitas 60 ton dan rigid dump truck (RDT) kapasitas 120 ton dengan merek Volvo.
ADT dan RDT merupakan alat berat truk pengangkut material lepas, seperti pasir atau hasil tambang. Bedanya, ADT lebih fleksibel untuk mendukung aktivitas di medan berat, sementara RDT di medan yang lebih stabil tetapi dengan kapasitas angkut lebih besar.
Perseroan sebelumnya sudah menjual produk ADT Volvo untuk kapasitas maksimal 40 ton dan kini mulai dengan 60 ton. Namun, untuk produk RDT, ini pertama kalinya perseroan menjualnya.
Hal tersebut lantaran Volvo telah mengakuisisi produsen RDT merek Terex dan mengambil alih merek tersebut ke dalam Volvo. Pada April 2018, merek Terex pada RDT sepenuhnya akan dihapus dan menjadi Volvo.
George mengatakan, sejak Juni lalu perseroan sudah mulai menjual dua unit ADT 60 ton dan kini tengah menegosiasikan penjualan tujuh unit lagi. Sementara itu, RDT 120 ton baru mulai dipasarkan di bulan ini, tetapi sudah mendapatkan pembeli potensial.
Harga dua produk tersebut kurang lebih sama, yakni sekitar Rp6 miliar per unit. Selama ini, penjualan rata-rata nasional untuk ADT sekitar 200 unit per tahun, sementara RDT sekitar 300 unit per tahun. Merek RDT yang selama ini beredar secara nasional baru dari Caterpillar dan Komatsu, Volvo akan menjadi pendatang baru penantang pasar tahun ini.
"Tahun lalu, khusus untuk anak perusahaan yang IPPS, pertumbuhan penjualan kami sekitar 40%. Tahun ini kami perkirakan bisa mencapai 60% dengan adanya penjualan produk baru serta kondisi bisnis batu bara yang membaik," katanya di Balikpapan, Selasa (12/9/2017).
Adapun, penjualan alat berat IPPS hingga Juli tahun ini sudah mencapai 319 unit, meningkat 120 unit dibandingkan penjualan periode yang sama tahun lalu 199 unit, atau tumbuh 60%. Penjualan terbesar hingga Juli tahun ini dari merek Volvo, mencapai 195 unit atau 61%
Dari segi nilai, penjualan Juli tahun ini mencapai Rp615,6 miliar, tumbuh 76% dibandingkan Juli tahun lalu yang senilai Rp350,5 miliar. Sebesar 93% dari total penjualan tersebut dikantongi dari penjualan Volvo.
IPPS menangani merek Volvo dan SDLG. Selain itu, anak perusahaan Intraco Penta lainnya juga menangani merek Bobcat, Doosan, Mahindra, Palfinger Sany, dan Sinotruk.
George mengatakan, sepanjang tahun lalu total penjualan IPPS mencapai Rp1,1 triliun. Tahun ini, pihaknya menargetkan penjualan mencapai Rp1,8 triliun, atau tumbuh di kisaran 60%. Target tersebut belum mengikutsertakan potensi penjualan kedua produk baru tadi, atau hanya dari produk-produk yang sudah ada saja.
Dirinya optimistis target itu bisa tercapai, mengingat pertumbuhan penjualan di semester pertama tahun ini saja sudah 66% yoy. Adapun, produk-produk yang dijual IPPS selain ADT dan RDT yakni wheel loader, escavator, compactor, dan graider.
"Tahun 2018, untuk bisa mencapai pertumbuhan 60% lagi mungkin agak susah, tetapi minimal pertumbuhan 30% bisa kami capai dengan adanya produk baru," katanya.