Bisnis.com, JAKARTA - Setelah ditutup melemah 1,03% atau sebanyak 59,78 poin ke level 5.765 pada Jumat (21/7), Indeks Harga Saham Gabungan diprediksi masih berpotensi bearish pada Senin (24/7).
Penutupan akhir pekan lalu yang membuat IHSG semakin terkoreksi ternyata tidak dialami Indonesia saja. Mayoritas indeks saham di Asia tertekan kecuali indeks Singapura yang justru menguat 0,64% pada penutupan.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama melihat terdapat pola bearish yang mengindikasikan potensi koreksi pada pergerakan indeks.
"Berdasarkan indikator, MACD membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih berada di area netral dengan kecenderungan menurun. Terdapat pola bearish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat lanjutan pada pergerakan indeks," ujarnya.
Dia memproyeksikan IHSG akan berpotensi menuju ke level support di area 5.740 dan 5.715.
Pendapat serupa diungkapkan Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi. Menurut Lanjar, IHSG masih berpotensi bearish, namun potensi rebound masih ada.
Baca Juga
"IHSG bergerak tertekan break out support MA7 dan MA25 hingga lower bollinger bands. Tekanan bearish cukup terasa pada indikator Stochastic yang sebelumnya dead-cross pada area jenuh beli," kupas Lanjar.
Reliance Sekuritas melihat IHSG akan menguji support MA50 dan berkemungkinan mencoba rebound jangka pendek.
Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak kembali terkonsolidasi dengan mencoba rebound tepat pada support MA50 dengan range pergerakan di level 5.748 hingga 5.796.
Proyeksi berbeda diungkapkan oleh Kepala Riset Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya yang melihat IHSG memiliki semangat untuk bangkit dan kembali ke zona hijau.
Salah satu sentimen positif yang bisa membantu mengerek IHSG adalah rilis kinerja emiten.
"Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan utuk melakukan akumulasi pembelian mengingat dalam jangka panjang IHSG msih berada dalam pola uptrend. IHSG hari ini berpotensi berada dalam zona positif," ujar William.
Dia memprediksi IHSG akan berada dikisaran level 5.754 hingga 5.876.
Reliance Sekuritas dan Binaartha Sekuritas merekomendasikan saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Binaartha melihat emiten berkode saham WIKA ini memperlihatkan indikator RSI menunjukkan jenuh jual.
Selain itu, terdapat pola bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.
“Buy on Weakness” pada level 1.965 – 1.985 dengan target price di level 2.160, 2.280, 2.420 dan 2.760.
Adapun saham-saham lain yang bisa dicermati adalah PT Mayora Indah Tbk., PT Bank Central Asia Tbl., PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., PT United Tractors Tbk., PT Summarecon Agung Tbk., PT Nippon Indosari Corporindo Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.