Bisnis.com, JAKARTA—Harga gas alam turun seiring dengan bertumbuhnya stok Amerika Serikat yang mengindikasikan berkurangnya permintaan.
Pada perdagangan Jumat (30/6/2017) pukul 11.28 WIB, harga gas alam untuk kontrak Agustus 2017 turun 0,03% atau 0,001 poin menuju US$3,041 per MMbtu (million British thermal units). Harga menurun dalam 2 sesi berturut-turut.
Sebelumnya pada penutupan perdagangan Kamis (29/6/2017) harga gas alam merosot 1,68% menjadi US$3,042 per MMBTU. Harga menurun setelah empat sesi sebelumnya mengalami kenaikan berturut-turut.
Sepanjang tahun berjalan atau year to date (ytd), harga sudah terkoreksi sebanyak 17,64%. Pada 2016, harga gas alam memanas 33%.
Dikutip dari Bloomberg, harga gas alam menurun karena cuaca yang sejuk menumbuhkan proyeksi penurunan permintaan. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), suhu di sebagian wilayah Timur Laut AS cenderung mendingin sampai 28 Juni 2017.
Berdasarkan data U.S. Energy Information Administration (EIA), Rabu (28/6/2017) dalam sepekan yang berakhir Jumat (23/6/2017) stok gas alam di AS naik 46 miliar kaki kubik. Angka ini lebih rendah dari estimasi sebesar 52 miliar kaki kubik.
Angka tersebut juga masih di bawah rata-rata kenaikan mingguan periode 2012—2016 sejumlah 72 miliar kaki kubik. Oleh karena itu, harga gas alam bergerak bolak-balik hijau atau merah karena respons pasar yang terbagi soal data EIA.