Bisnis.com, JAKARTA – Pemegang saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menyatakan persetujuan atas rencana perseroan menerbitkan 36,75 miliar lembar saham biasa seri B tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (THMETD) yang akan dialokasikan untuk kreditur perseroan.
Vice President Investor Relations BRMS Herwin W. Hidayat mengatakan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), pemegang saham menyetujui rencana penerbitan modal THMETD sekitar 36 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp84 per lembar.
Dengan demikian, lanjutnya, target dana yang terkumpul sekitar Rp3 triliun. Namun, dana tersebut tidak diterima perseroan secara cash, melainkan debt to equity swap.
“Jadi pada tahun ini, balance sheet kita akan clean. Tinggal yang dari credit suisse yang US$90 juta terkait Dairi Prima,” katanya usai RUPST dan RUPSLB, Selasa (30/5/2017).
Sementara itu, Komisaris Utama BRMS Ari Saptari Hoedaja mengungkapkan dengan masuknya China Nonferrous Metal Industry’s Foreign Engineering & Construction Co. Ltd. (NFC) di Dairi Prima maka akan memiliki dampak yaitu utang di Dairi Prima akan hilang.
Kemudian, lanjutnya, dari corporate action berikutnya yakni penerbitan saham baru, utang kepada penyedia jasa juga akan hilang sehingga perusahaan ini relatif menjadi debt free dengan aset-aset yang sangat berpotensi.
“Dengan masuknya NFC di Dairi, berarti BRMS kan menjual kepemilikan. Berarti ada dana di situ. Dana akan dipergunakan untuk membayar kewajiban BRMS kepada bank, dan ada sebagian dana akan digunakan untuk penyertaan equity project. Masih ada sebagian dana di situ,” katanya.
RUPSLB BRMS Setujui Penerbitan Saham Baru
Pemegang saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menyatakan persetujuan atas rencana perseroan menerbitkan 36,75 miliar lembar saham biasa seri B tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (THMETD) yang akan dialokasikan untuk kreditur perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Maftuh Ihsan
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
4 jam yang lalu
Menakar Nasib Spektrum Frekuensi Merger FREN dan EXCL
6 jam yang lalu