Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Jumat (17/3/2017) Diprediksi Menguat di Kisaran 5.490-5.550

Indeks harga saham gabungan pada Jumat (17/3/2017) diprediksi bergerak menguat terbatas di kisaran 5.490-5.550.nn
Karyawati beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawati beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan pada Jumat (17/3/2017) diprediksi bergerak menguat terbatas di kisaran 5.490-5.550.

Lanjar Nafi, analis Reliance Securities, mengatakan secara teknikal indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat dengan break out upper bollinger bands hingga mencapai resistance channeling dari uptrend-nya. Dengan demikian pola AB=CD pada chart IHSG terkonfirmasi dengan peluang penguatan yang masih terlihat hingga mendekati 5.550 sebagai target ideal dari pergerakan wave-nya.

Menurut Lanjar, meskipun demikian indikator stochastic dan RSI yang mencapai area overbought akan menjadi sinyal penahan pergerakan di akhir pekan nanti. "Sehingga diperkirakan IHSG bergerak menguat terbatas pada akhir pekan dengan kisaran pergerakan 5.490-5.550," katanya dalam riset yang diterima pada Kamis (16/3/2017).

Saham-saham yang masih dapat diperhatikan pada akhir pekan ini di antaranya AKRA, ANTM, BSDE, BWPT, INCO, JPFA, dan CTRA.

Seakan terlepas dari ketidakpastian sentimen The Fed, IHSG bergerak optimis sejak awal sesi perdagangan dan ditutup menguat terbesar pada tahun ini, yakni 85,86 poin atau 1,58% ke level 5.518,24. Volume pada perdagangan hari ini tinggi seiring aksi beli investor asing yang juga menjadi rekor terbesar pada tahun ini, yakni sebesar Rp1,85 triliun.

Indeks sektor aneka industri memimpin optimisme pasar dalam negeri disusul indeks sektor consumer yang selalu menjadi pilihan favorit. Pergerakan dua minggu terakhir yang cenderung datar terkonsolidasi terpatahkan dengan kepastian naiknya Fed Rate. Lanjar mengatakan Bank Indonesia yang menahan suku bunga di level 4,75% seakan mencari langkah aman dalam kebijakan moneter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper