Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GJTL Serap US$40 Juta Pada Semester Pertama

Emiten produsen ban kendaraan bermotor PT Gajah Tunggal Tbk. mengklaim sudah merealisasikan belanja modal US$40 juta sepanjang semester I/2016 dari total yang dianggarkan tahun ini sebesar US$80 juta

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten produsen ban kendaraan bermotor PT Gajah Tunggal Tbk. mengklaim sudah merealisasikan belanja modal US$40 juta sepanjang semester I/2016 dari total yang dianggarkan tahun ini sebesar US$80 juta.

Chatarina Widjaja, Direktur Gajah Tunggal, mengatakan sepanjang paruh pertama tahun ini anggaran belanja modal tersebut diserap oleh keperluan perawatan mesin-mesin produksi. Selain itu, dana tersebut terpakai penambahan mesin baru khusus produksi ban radial untuk truk dan bus.

“Sisanya akan terserap pada semester II/2016 untuk maintenance alat produksi,” katanya, Kamis (4/8).

Chatarina mengatakan, pihaknya tahun ini memang akan fokus pada operasi produksi untuk mendongkrak kinerja. Di sisi lain, pihaknya pun sedang gencar meningkatkan produksi ban radial untuk truk dan bus yang diprediksi perseroan pasarnya akan moncer ke depan.

Saat ini perseroan mampu memproduksi sekitar 600 ban radial truk dan bus per hari. Dengan alokasi belanja modal itu diharapkan menjadi 1.200 ban per hari pada akhir tahun, dan meningkat hingga 2.200 unit ban per hari pada tahun depan.

Dengan terserapnya anggaran belanja modal tersebut, pihaknya berharap kenerja pada paruh kedua tahun ini dapat terjaga. Pasalnya, pada semester I/2016 perseroan membukukan kinerja keuangan yang positif.

Pada periode tersebut pendapatan bersih perseroan mencapai Rp6,9 triliun meningkat sekitar 12,2% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,1 triliun. Pada paruh pertama tahun ini pun perseroan berhasil membukukan laba Rp bersih sebesar Rp534 miliar, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu menderita rugi bersih Rp351 miliar.

“Hal ini tak terlepas dari penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada semester pertama,” imbuhnya.

EBITDA yang diraih perseroan pada semester I/2016 pun meningkat sekitar 16,7% menjadi Rp1,16 triliun atau setara US$86 juta dari Rp715 miliar atau US$56 juta pada kurun waktu yang sama tahun lalu. Chatarina menyebut tahun ini pihaknya menargetkan EBITDA yang mencapai US$150 juta.

Sementara itu, untuk menjaga kinerja keuangan agar tetap stabil ke depan perseroan sedang mempersiapkan skema refinancing. Hal itu sehubungan dengan senior secured notes perseroan yang mencapai US$500 juta akan jatuh tempo pada Februari 2018.

Meski demikian, dia enggan menyebut langkah apa yang akan diambil perseroan untuk menempuh refinancing tersebut.

“Kami belum memutuskan untuk malakukan apa, karena masih dipertimbangkan. Bisa lewat bond atau pinjaman baik pakai mata uang asing maupun rupiah, tapi peluangnya tahun ini karena kondisi mendukung seperti sedang gencarnya tax amnesty” tuturnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper