Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serapan Belanja Modal ROTI 35%, Target Pertumbuhan Dikejar Paruh Kedua

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. pada semester I/2016 baru merealisasikan belanja modal 35% dari total Rp330 miliar yang dianggarkan tahun ini.
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk/sariroti.com
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk/sariroti.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. pada semester I/2016 baru merealisasikan belanja modal  35% dari total Rp330 miliar yang dianggarkan tahun ini. Di sisi lain, perseroan akan mengejar pertumbuhan yang belum sejalan dengan target di sisa 2016.

Manajemen emiten produsen roti tersebut menyatakan, sepanjang paruh pertama tahun ini penyerapan belanja modal yang sudah mencapai sekitar Rp115,5 miliar digunakan untuk menunjang semua kegiatan perawatan alat produksi.

Sebelumnya, emiten bersandi saham ROTI itu memang menganggarkan belanja modal tahun ini hanya untuk keperluan perbaikan dan perawatan alat produksi dan distribusi.

Pihak perseroan belum berencana melakukan penambahan kapasitas produksi maupun pembuatan pabrik baru. Sebabnya, rerata utilisasi masih di kisaran 50% hingga 55% dari 10 pabrik yang ada dengan kapasitas produksi terpasang mencapai 4 juta ptong roti per hari.

Adapun kinerja keuangan pada semester I/2016, perseroan membukukan pendapatan bersih Rp1,2 triliun bertumbuh sekitar 15% dari periode yang sama tahun lalu Rp1,03 triliun. Untuk laba bersih perseroan pada paruh pertama tahun ini sebesar Rp129 miliar, terkatrol 9% dari tahun lalu Rp118 miliar.

Jika mengacu target pertumbuhan perseroan, raihan tersebut belum sejalan dengan harapan. ROTI membidik pendapatan bertumbuh 20% dan laba bersih 10% tahun ini. Alex Chin, Direktur Independen Nippon Indosari Corpindo, mengatakan pihaknya optimistis mengejar target pertumbuhan di paruh kedua tahun ini.

“Karena biasanya pertumbuhan kami besar di semester kedua apa lagi setelah Lebaran konsumsi biasanya naik. Setiap tahun polanya seperti itu dan target kenaikan penjualan yang kami bidik tersebut tanpa dibarengi kenaikan harga,” katanya, Rabu (3/8/2016).

Di sisi lain, perseroan pun akan terus meningkatkan produksi di Tanah Air dengan memanfaatkan kapasitas yang dimiliki untuk memacu kinerja ke depan. Selain itu, perseroan pun akan fokus di  pasar regional. Sejak awal tahun perseroan telah mengumumkan akan membuka pasar di Filipina dengan mendirikan satu pabrik di sana.

Alex menegaskan, pembangunan pabrik tersebut baru akan dilakukan September 2016. Dia mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan feasibility study untuk memastikan kapasitas produksi, produk yang tepat hingga nilai investasi di sana.

“Pembangunan akan dilakukan September tahun ini dan rencananya akan selesai September 2017,” ujarnya.

Untuk pembangunan pabrik tersebut awalnya perseroan akan menganggarkan dana investasi mencapai US$6,8 juta dengan menggandeng Monde Nissin Corporation. Namun menurut Alex nilai investasi tersebut bisa berubah lebih besar atau lebih kecil tergantung dari hasil feasibility study nanti.

Filipina dipilih ROTI sebagai tempat pertama dalam membuka pasar di luar negeri karena negara tersebut berpenduduk 100 juta jiwa lebih atau terbanyak kedua di kawasan Asia Tenggara setelah Indonesia.

Selain itu, kondisi demografi di Filipina mirip dengan Tanah Air didukung kebiasaan menyantap makanan kemasan yang terus bertumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper