Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan harga batu bara berlanjut pada penutupan perdagangan ketiga, Kamis (30/6/2016), di tengah isu penutupan ribuan tambang di wilayah garis tropis Indonesia.
Pada perdagangan Kamis, harga batu bara untuk kontrak Juli 2016, kontrak teraktif di bursa Rotterdam, ditutup melesat 2,33% atau 1,25 poin ke US$55/metrik ton.
Seperti dilansir Reuters kemarin, Indonesia sebagai pengekspor terbesar dunia untuk komoditas tersebut telah mencoba membuat perusahaan tambang di Kalimantan Timur, ground zero batu bara untuk bahan bakar pembangkit listrik, menjaga komitmen mereka untuk membersihkan landscape yang terbengkalai dan berubah menjadi perangkap maut bagi lingkungan sekitar.
"Tak seorangpun terkendali," ujar Dian Patria, yang bekerja pada bagian sumber daya alam Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia.
Berdasarkan estimasinya, 90% dari lebih 10.000 pemegang izin tambang belum membayar dana reklamasi yang diwajibkan menurut hukum. Sepertiga dari jumlah tersebut adalah perusahaan batu bara.
Pada hari perdagangan sebelumnya (Rabu, 29/6/2016), harga batu bara kontrak Juli juga ditutup dengan penguatan 0,56% atau 0,30 poin ke US$53,75/metrik ton.
Pergerakan harga batu bara kontrak Juli 2016 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
30 Juni | 55,00 (+2,33%) |
29 Juni | 53,75 (+0,56%) |
28 Juni | 53,45 (+0,85%) |
27 Juni | 53,00 (-2,39%) |
24 Juni | 54,30 (-2,86%) |
Sumber: Bloomberg