Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EMITEN KABEL: KBLI Incar Penjualan Rp2,8 Triliun Tahun Ini

Emiten produsen kabel PT KMI Wire and Cable Tbk. tahun ini membidik penjualan di atas Rp2,8 triliun dengan penaikan laba sekitar 5% dari realisasi tahun lalu
Gulungan kabel di sebuah pabrik kabel/Ilustrasi-Bisnis-swi
Gulungan kabel di sebuah pabrik kabel/Ilustrasi-Bisnis-swi

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen kabel PT KMI Wire and Cable Tbk. tahun ini membidik penjualan di atas Rp2,8 triliun dengan penaikan laba sekitar 5% dari realisasi tahun lalu.

Pada 2015, penjualan perseroan bersandi KBLI tersebut mencapai Rp2,66 triliun. Adapun laba bersih perseroan pada tahun lalu mencapai Rp115,4 miliar. Artinya besaran laba bersih yang dibidik tahun ini ada di kisaran Rp121 miliar.

Ignatius Iming Sujana, Direktur KMI Wire and Cable, mengatakan pihaknya optimistis merealisasikan target itu. Terlebih penjualan pada paruh pertama tahun ini diklaim menunjukkan sinyal positif.

Sebagai gambaran, pada kuartal I/2016 perseroan sudah membukukan penjualan Rp664,93 miliar dengan laba Rp61,9 miliar. Dia menyebut, pada kuartal kedua tahun ini penjualan maupun laba perseroan mengalami penaikan, namun angkanya enggan dia sebutkan.

“Tahun ini target penjualan di atas Rp2,8 triliun mudah-mudahan realisasinya bisa sampai Rp3 triliun Karena bisa terlihat dari kinerja semester satu tahun ini, pada kuartal II/2016 pun penjualan ada peningkatan. dari kuartal pertama sudah terlihat trennya berlanjut,” ujarnya selepas rapat umum pemegang saham (RUPS), Rabu (15/6).

Untuk meraih target tersebut perseroan fokus penetrasi pada konsumen lama di dalam negeri. Dia mencontohkan, tahun ini pihaknya berharap pada proyek PT PLN (Persero) yang tahun lalu sempat tersendat karena pelambatan ekonomi.

Penjualan langsung dan tidak langsung dari perusahaan listrik pelat merah tersebut pada 2016 ditaksir di atas 20% dari total pendapatan perseroan. Sebagai gambaran, saat ini kontributor terbesar bagi penjualan perseroan yaitu sekitar 60% adalah pasar umum.  Sisanya pasar minyak dan gas serta ekspor.

Adapun penjualan dari ekspor tahun lalu hanya berkontribusi sekitar 5,7% terhadap total pendapatan perseroan. Tahun ini jumlahnya dipastikan tidak banyak berubah. Saat ini, perseroan sudah memilki pasar di Australia, Irak, Vietnam, kawasan Timur Tengah, dan Afrika.

“Kami fokus pasar dalam negeri yang memang sedang bagus. Pasar ekspor hanya disesuaikan dengan permintaan karena barang yang dijual harus memiliki nilai tambah yang tinggi dan minim persaingan, jika tidak marginnya kecil,” ujarnya.  

Adapun dari segi produksi tahun lalu tingkat utilisasi mencapai 70% dari kapasitas terpasang 380.000 ton per tahun. Tahun ini tingkat utilisasi besar kemungkinan sama, namun perseroan sudah menambah kapasitas produksi menjadi 420.000 ton per tahun.

Ignatius menyebut, penambahan kapasitas produksi itu seiring investasi yang ditanamkan sejak 2014 sebanyak US$10 juta untuk mesin baru guna memproduksi kabel bawah tanah tegangan tinggi 150 kilo volt.

Terkait belanja modal, perseroan tahun ini menganggarkan hampir US$4 juta untuk keperluan peremajaan dan perawatan mesin produksi. Dia menambahkan, sumber anggaran belanja modal itu datang dari kas internal.

Dividen

Sementara itu untuk tahun buku 2015, perseroan membagikan dividen sebesar Rp28,05 miliar atau setara Rp7 per lembar saham. Dikutip dari siaran resmi perseroan, Rabu (16/6/2016), dividen itu akan dibayarkan mulai 15 Juli 2016.

Total dividen yang dibayarkan tersebut setara 24,3% dari laba bersih yang diraup perseroan pada tahun lalu. Sebagai gambaran, pada 2015 penjualan perseroan bersandi KBLI tersebut mencapai Rp2,66 triliun. Adapun laba bersih perseroan pada tahun lalu mencapai Rp115,4 miliar.

Jika dirinci, sebesar Rp10 miliar dari laba tersebut akan dialokasikan sebagai dana cadangan perseroan. Adapun sisanya dicatat seagai laba ditahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper