Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surya Toto Anggarkan Belanja Modal US$52,3 Juta

PT Surya Toto Indonesia Tbk. tahun ini menganggarkan hingga US$52,3 juta atau setara Rp706,05 miliar [kurs Rp13.500] untuk keperluan belanja modal dan investasi perseroan
Produk Surya Toto. /Bisnis.com
Produk Surya Toto. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—PT Surya Toto Indonesia Tbk. tahun ini menganggarkan hingga US$52,3 juta atau setara Rp706,05 miliar [kurs Rp13.500] untuk keperluan belanja modal dan investasi perseroan.

Setia Budi Purwadi, Direktur Keuangan sekaligus Corporate Secretary Surya Toto Indonesia, mengatakan jika dirinci cuan tersebut sebesar US$4,8 juta atau setara Rp64,8 miliar akan dianggarkan untuk belanja modal. Sebesar US$29 juta atau Rp391,5 miliar untuk keperluan invetasi membangun pabrik saniter di Surabaya.

Sisanya, US$18,5 juta atau Rp249,75 miliar untuk investasi membangun head office baru. Budi menuturkan, hingga Mei 2016 pihaknya telah merealisasikan sekitar 40% dari total anggaran tersebut.

“Jadi kami bedakan untuk belanja modal dan investasi. Belanja modal itu jumlahnya lebih kecil  yang diperuntukan bagi perawatan dan penggantian sedikit mesin di tiga pabrik yang saat ini sudah beroperasi,” katanya selepas acara paparan publik, Senin (6/6/2016).

Adapun pabrik saniter anyar di Surabaya sudah mulai dibangun pada Februari 2016 dan diperkirakan rampung pertengahan tahun depan dengan kapasitas produksi hingga 300.000 unit per tahun. Pun demikian dengan head office baru sudah mulai dibangun awal tahun  ini di Jakarta.

Dia menjelaskan, untuk anggaran belanja modal 100% dana berasal dari kas internal perseroan bersandi saham TOTO tersebut. Sedangkan untuk investasi pabrik anyar dan head office baru, sekitar 50% dananya berasal dari pinjaman tiga bank asal Jepang.

Hal itu dikarenakan 37,9% saham TOTO atau secara mayoritas dimiliki perusahaan asal negeri Sakura, Toto Ltd. Adapun untuk sisa dana investasi tersebut dianggarkan perseroan dari kas internal. Dia pun menegaskan, tahun ini pihaknya belum berencana mencari dana tambahan dari right issue atau penerbitan obigasi.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Hanafi Atmadiredja, Presiden Direktur TOTO, mengatakan dana yang dianggarkan pada 2016 tersebut diharapkan dapat menggenjot kinerja perseroan ke depan. Adapun untuk tahun ini pihaknya tidak ambisius mematok target pertumbuhan.

“Kami berharap laba dan penjualan tahun ini setidaknya dapat menyamai raihan tahun lalu,” ujarnya. 

Sebabnya, sektor properti yang berkontribusi sekitar 30% terhadap penjualan perseroan belum akan menanjak akibat pemulihan pelambatan ekonomi. Di sisi lain, pembelian produk oleh sektor private yang berkontribusi 70% ikut tertahan menurunnya daya beli.

Sebagai gambaran pada 2015 total penjualan mencapai Rp2,27 triliun dengan laba bersih Rp285 miliar. Adapun pada kuartal I/2016 perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp538 miliar dengan laba Rp46,34 miliar.

Pendapatan itu turun sekitar 8% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp585,05 miliar. Sedangkan laba pada kuartal pertama tahun ini merosot sekitar 49,21% dari kurun waktu yang sama pada tahun lalu yang sebesar Rp91,24 miliar.

Meski demikian perseroan optimistis pada semester II/2016 akan terjadi pertumbuhan sehingga dapat menutupi penurunan kinerja keuangan pada awal tahun ini. Perseroan berharap pada ekonomi yang tergenjot paket kebijakan yang selama ini dikeluarkan pemerintah.

Selain itu, Budi menambahkan, pihaknya berharap pada tuah kebijakan tax amnesty yang akan efektif pada Juli. Budi pun menuturkan, pihaknya sudah mengatrol harga jual sekitar 7,5% pada April.

“Saat tax amnesty efektif diterapkan dana yang disimpan di luar bisa masuk dan diinvestasikan di sektor properti. Sehingga target penjualan yang flat setidaknya bisa diperbaiki naik  5% karena kami pun sudah naikan harga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper