Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukaka Teknik Utama (BUKK) Anggarkan Belanja Modal Rp335 Miliar

PT Bukaka Teknik Utama Tbk. tahun ini menganggarkan belanja modal hingga Rp335 miliar yang sebagian diantaranya digunakan untuk ekspansi usaha perseroan
Bukaka Teknik Utama menggelar pelatihan untuk teknologi produk garbarata/Stefanus Arief Setiaji
Bukaka Teknik Utama menggelar pelatihan untuk teknologi produk garbarata/Stefanus Arief Setiaji

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukaka Teknik Utama Tbk. tahun ini menganggarkan belanja modal hingga Rp335 miliar yang sebagian diantaranya digunakan untuk ekspansi usaha perseroan.

Devindra Ratzarwin, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bukaka Teknik Utama, mengatakan ada empat pos utama sebagai sasaran alokasi belanja modal tersebut.

Pertama, sebanyak Rp200 miliar akan digunakan sebagai capital expenditure (capex) rutin.

Kedua, sekitar Rp75 miliar akan disisihkan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dikembangkan anak usahanya yaitu PT Kerinci Merangin Hidro. Ketiga, sekitar Rp50 miliar akan dianggarkan untuk pengembangan bisnis jalan tol.

“Sedangkan sisanya untuk akuisisi tambang feronikel di Sulawesi. Dana capex tersebut lebih banyak dari pinjaman bank salah satunya Bank Exim,” katanya di acara paparan publik, Kamis (26/5).

Ditemui pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Bukaka Teknik Utama Irsal Kamaruddin mengatakan dengan ekspansi tersebut pihaknya ingin terus mendorong kinerja perseroan ke depan.

Terkait target kinerja keuangan tahun ini, dia optimistis pihaknya bisa menggenjot pertumbuhan pendapatan bersih hingga 42% dari tahun lalu. Adapun untuk laba, Irsal menyebut perseroan menargetkan 6% hingga 7% dari total pendapatan.

Merujuk laporan keuangan perseroan pada 2015, emiten bersandi BUKK tersebut membukukan pendapatan Rp1,18 triliun dengan laba bersih yang dapat ditribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp58,6 miliar.

Sales tahun ini targetnya Rp1,7 triliun dengan profit menjadi Rp103 miliar,” ujarnya.

Irsal optimistis pihaknya dapat merealisasikan target tersebut terlebih kinerja kuartal pertama 2016 yang baik. Pada periode tersebut perseroan mendulang pedapatan Rp267 miliar dengan laba bersih Rp21,52 miliar.

Laba bersih dan penjualan bersih itu terkatrol masing-masing sebesar 30,84% dan 7,6% dari kurun waktu yang sama pada 2015 yang mencapai Rp16,44 miliar dan Rp248,14 miliar.

Optimisme perseroan pun semakin bertambah setelah pada awal tahun ini sudah meraih sebagian besar nilai kontrak yang ditargetkan. Pada 2016 perseroan menargetkan untuk meraih nilai kontrak hingga Rp3,9 triliun.

Bahkan, menurut Sofiah Balfas, Direktur Operasional BUKK, pada semester kedua pihaknya akan merevisi target nilai kontrak yang ingin diraih menjadi lebih tinggi. Dia menyebut, saat ini kontrak yang sudah diraih dari proyek garbarata mencapai Rp300 miliar, proyek transmisi listrik Rp2 triliun, kontrak pada proyek oil and gas Rp1,47 triliun

“Yang belum dicatatkan masih banyak seperti kontrak pabrik kelapa sawit Korea ada puluhan belum masuk. Tahun ini nilai kontraknya jauh lebih besar dari tahun lalu yang hanya Rp2 triliun sehingga nanti kami revisi target nilai kontrak yang ingin diraih,” imbuhnya.

Dalam paparan publik itu pun perseroan mengumumkan akan melakukan peningkatan modal melalui rights issue. Hal itu akan dilakukan pada semester II/2016. Terkait besaran modal yang dibidik pihak perseroan belum mau angkat bicara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper