Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKAD Ekspansif

Emiten pita perekat PT Ekadharma International Tbk. tahun ini menambah kapasitas produksi mencapai 192 juta m2 per tahun, yang menyerap anggaran belanja modal sekitar Rp40 miliar hingga Rp50 miliar
PT Ekadharma International Tbk/ekadharma
PT Ekadharma International Tbk/ekadharma

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pita perekat PT Ekadharma International Tbk. tahun ini menambah kapasitas produksi mencapai 192 juta m2 per tahun, yang menyerap anggaran belanja modal sekitar Rp40 miliar hingga Rp50 miliar.

Direktur Keuangan Ekadharma International Lie Phing, mengatakan sebelum ekspansi tersebut pihaknya memiliki kapasitas produksi hingga 305 juta m2  per tahun untuk dua pabrik di Indonesia dan Malaysia. Dia menyebut, ekpansi itu akan dilakukan di kedua pabrik tersebut.

Ekspansi kapasitas produksi dilakukan perseroan berkode saham EKAD itu untuk menggenjot kinerja baik di tataran pasar domestik maupun ekspor. Tahun ini perseroan membidik target penjualan bersih konsolidasian sebesar Rp541 miliar dengan laba bersih Rp48 miliar.

Target penjualan dan laba itu naik masing-masing sekitar 1,88% dan 2,12% dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp531 miliar dan Rp47 miliar. Lie pun optimistis membukukan pertumbuhan tipis tersebut setidaknya melihat raihan pada kuartal pertama tahun ini.

Pada tri wulan pertama 2016 perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp138,58 miliar dengan laba bersihh Rp24,78 miliar. Penjualan itu naik sekitar 10,52% dan laba terkatrol lebih dari 200% dibandingkan periode yang sama tahun lalu masing-masing sebesar Rp125,38 miliar dan Rp8,01 miliar.

“Kami berharap dapat mempertahankan pertumbuhan itu hingga akhir tahun,” katanya selepas rapat umum pemegang saham (RUPS), Selasa (24/5/2016).

Ditemui di tempat yang sama, Presiden Direktur EKAD Judi Widjaja, mengatakan belanja modal untuk ekpansi kapasitas produksi tersebut sekitar 60% diperoleh melalui pinjaman bank dan sisanya berasal dari kas perseroan. Saat ini, kapasitas produksi baru tersebut masih dalam proses pembangunan dan baru akan mulai beroperasi pada kuartal III/2016.

Untuk menggenjot kinerja, seiring ekspansi kapasitas produksi pihaknya pun gencar menambah jaringan penjualan. Di Indonesia, perseroan disokong oleh 30 kantor cabang dan harapannya akan bertambah 20 unit tahun ini.

“Penambahan kami ingin fokus di Indonesia bagian timur, kami sudah ada di Makassar dan Manado rencananya akan buka di Ambon dan Sorong. Nilai investasinya satu cabang di bawah Rp5 miliar,” ujarnya.

Pun demikian dengan perluasan pasar di luar negeri. Di Malaysia dia mengklaim memiliki jaringan hingga 7 cabang dan ada pula satu unit di Bangkok, Thailand. Tahun ini rencananya perseroan akan memperkuat pasar kawasan Asia Tenggara dengan menambah kantor cabang di Filipina, Vietnam dan Myanmar.

Selain itu, perseroan pun akan memperkuat penetrasi di pasar ekspor lainnya yang memang sudah dirambah seperti di Jepang, Korea Slatan dan beberapa negara Eropa. Adapun negara tujuan ekspor baru yang akan dibidik adalah Amerika Serikat.

Judi menambahkan, dengan perluasan pasar tersebut tahun ini penjualan dari ekspor diharapkan bisa tumbuh minimal 10%. Pada tri wulan pertama 2016 kontribusi ekspor terhadap penjualan konsolidasian baru sekitar 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper