Bisnis.com, JAKARTA - Bursa AS melemah, dengan indeks S&P 500 mencetak penurunan selama dua hari, terburuk sejak February.
Hal itu terjadi di tengah kinerja emiten yang tidak bersemangat dan beberapa tanda penguatan pertumbuhan ekonomi.
Bursa rebound tajam pada akhir jam perdangangan, dengan indeks utama memangkas penurunan terburuknya hingga lebih dari setengah.
Saham Gilead Sciences Inc jatuh 9,1%, pemberat utama setelah laba bersihnya meleset dari estimasi. Saham Apple Inc melemah untuk sesi ketujuh. Sementara itu Amazon.com Inc naik 9,6% setelah mencetak kinerja melebihi estimasi.
Indeks S&P 500 melemah 0,5% ke level 2.065,3 pada penutupan perdagangan Jumat (29/4/2016). Indeks naik 0,3% dalam sebulan tetapi anjlok 1,3% sepanjang pekan lalu.
Adapun Dow Jones Industrial Average melemah 57,12 poin atau 0,3% ke level 17.773,64 dan Nasdaq Composite Index turun 0,6%.
"Banyak optimisme yang masuk ke pasar beberapa waktu lalu, seiring indeks menyentuh level 2.100, tetapi membuat indeks rentan terkoreksi pada jangka pendek, dan hal itulah yang terjadi saat ini," ujar Bruce Bittles, Chief Investment Strategist Robert W. Baird, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (2/5/2016(.
Lebih lanjut dia mengatakan, pelemahan yang terjadi pada akhir pekan lalu bersumber dari lemahnya kinerja usaha emiten. Namun pasar ditopang oleh kebijakan moneter.
"Tetapi valuasi masih ketat dan kinerja emiten tidak memuaskan," tambahnya.