Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Dividen Astra Otoparts 2015 Menyamai 2014

Rasio dividen terhadap laba bersih PT Astra Otoparts Tbk. tahun buku 2015 sama seperti periode sebelumnya yaitu di kisaran 40%. Padahal net profit perseroan sepanjang tahun lalu merosot 63,4% dibandingkan dengan 2014.
   /Bisnis.com
/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Rasio dividen terhadap laba bersih PT Astra Otoparts Tbk. tahun buku 2015 sama seperti periode sebelumnya yaitu di kisaran 40%. Padahal net profit perseroan sepanjang tahun lalu merosot 63,4% dibandingkan dengan 2014.

Pada tahun buku 2015 emiten produsen komponen otomotif tersebut meraup laba bersih sebesar Rp318,56 miliar dengan dividen Rp130,13 miiar. Pada periode sebelumnya laba bersih perseroan mencapai  Rp869,80 miliar dengan dividen Rp347,02 miliar.

Pihak perseroan menyebutkan besaran persentase rasio dividen terhadap laba bersih dijaga pada kisaran yang sama karena telah memperhitungkan kas perusahaan.

Jumlah tersebut dianggap ideal bagi perseroan. Selain itu, dengan mempertahankan rasio yang sama diharapkan perseroan dapat menjaga komitmen investor di tengah kinerja yang menurun dari tahun sebelumnya.

Adapun dividen per lembar saham pada tahun buku 2015 mencapai Rp27, dan pada periode sebelumnya sebesar Rp48. Sisa dari laba bersih yang diraih pada 2015 sebesar Rp5 miliar dialokasikan untuk cadangan khusus dan selebihnya sebagai laba ditahan yang akan digunakan perseroan sebagai modal kerja dan investasi.

Mengenai kinerja tahun ini, Hugeng Gozali, Direktur Keuangan emiten bersandi saham AUTO tersebut, mengatakan pihaknya menargetkan pendapatan dan laba bersih yang konservatif. Sebagai gambaran, pendapatan bersih perseroan pada 2015 mencapai Rp11,72 triliun.

“Pasar otomotif tahun ini masih sangat menantang karena data asosiasi industri mobil dan sepeda motor sepanjang triwulan pertama masih turun 5%-6%. Setidaknya penjualan sama seperti tahun lalu karena pasar masih tidak menentu begitu juga laba kami coba bertahan,” katanya seusai rapat umum pemegang saham (RUPS), Kamis (21/4/2016).

Meski demikian, Hugeng mengakui kinerja pihaknya pada kuartal pertama tahun ini cenderung lebih baik. Dia mengklaim, pihaknya mencatatkan pertumbuhan hampir mencapai 10%. Mengutip laporan keuangan perseroan, pada triwulan pertama tahun lalu pendapatan bersih mencapai Rp2,87 triliun dengan laba periode berjalan sebesar Rp79 miliar.

Menurutnya, pencapaian penaikan kinerja pada 3 bulan pertama tahun ini tak terlepas dari kontribusi pertumbuhan penjualan pada sektor after market dan ekspor dengan rerata hampir menyentuh 10%. Adapun penjualan produk original equipment manufacturer (OEM) stagnan.

“Penjulan kami terimbangi after market dan ekspor. Sedangkan OEM flat itu puntersokong produk baru seperti Innova dan Fortuner, itu yang menolong kami,” tuturnya.

Dia mengatakan tahun lalu hingga sepanjang tahun ini kontribusi penjualan OEM ada di kisaran 47%, after market 45% dan sisanya ekspor. Pihak perseroan rencananya tahun ini akan membuat imbang kontribusi penjualan OEM dan after market.

Hugeng menambahkan meskipun pihaknya mematok target konservatif, tidak tertutup kemungkinan kinerja tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu, karena kondisi ekonomi tahun ini lebih baik dibandingkan dengan 2015.

“Sejauh ini kami bersyukur karena kenaikan upuh buruh 2016 tidak setinggi 2015. Kemudian kurs rupiah terhadap US dolar tidak selemah pertengahan tahun lalu. Itu cukup membantu kami,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper