Bisnis.com, JAKARTA - PT Unilever Indonesia Tbk. mencatat penjualan pada 2015 mencapai Rp36,5 triliun.
Direktur Governance & Corporate Affairs sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso mengatakan meskipun kondisi perekonomian pada 2015 cukup lemah, perseroan masih mampu meraih pertumbuhan penjualan sebesar 5,7% atau sekitar Rp36,5 triliun dari laba bersih yang tumbuh 2% menjadi Rp5,85 triliun.
Pertumbuhan penjualan Perseroan yang tercatat single-digit di 2015 sangat dipengaruhi oleh kondisi makro-ekonomi Indonesia yang masih belum kondusif. Pertumbuhan GDP Indonesia yang melemah, yakni 4,8%, menyebabkan turunnya konsumsi masyarakat selama 2015.
“Namun, perseroan tetap berhasil membukukan pertumbuhan penjualan dalam negeri sebesar 6,6% pada tahun 2015,” jelas Sancoyo dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Jumat (1/4).
Meskipun demikian, karena ada penurunan penjualan untuk ekspor, secara keseluruhan total pertumbuhan penjualan ditutup di 5,7%.
Sancoyo menjelaskan, sekalipun kondisi perekonomian mulai membaik pada kuartal III tahun lalu, rupiah mengalami depresiasi pada pertengahan tahun mencapai nilai terendah yakni Rp14.697.
“Hal ini menjadi tantangan besar bagi perseroan, karena sekitar 55% dari input costs kami berkaitan dengan hard currencies, “paparnya.