Bisnis.com, JAKARTA - Saham Asia rebound dari level terendah sejak tiga tahun lalu, dipimpin oleh lonjakan saham Jepang, di tengah adanya spekulasi kerugian yang mendorong ekuitas global ke bear market lebih dalam pada perdagangan Senin (15/2/2016).
Indeks MSCI Asia Pacific Index naik 4,3% pada pk. 07.10 waktu London atau pk. 14.00 WIB, rebound dari penutupan terendah sejak Juli 2012.
Indeks Topix dan Nikkei 225 pulih ditutup melambung masing-masing 8,02% dan 7,16%. Ini merupakan kenaikan terbaik sejak Oktober 2008, setelah terjun 13% pekan lalu. Hang Seng ditutup naik 3,27%.
S&P/ASX 200 Index Australia naik 1,6% dan India S&P BSE Sensex naik 2,4%, paling tinggi dalam setahun. Kontrak pada Indeks S & P 500 naik 1,1%, setelah benchmark reli 2% pada hari Jumat.
The Indeks Shanghai Composite turun 0,63% pada hari pertama perdagangan setelah libur selama sepekan. Sementara yuan naik ke level terkuat tahun ini, China dilaporkan surplus. Shenzhen Composite turun tipis 0,04%.
Saham AS dan Eropa reli karena yuan China melonjak terbesar sejak pasak dolar dibatalkan pada tahun 2005.
Minyak mentah AS merosot ke US$29 per barel, setelah lonjakan 12% pada hari Jumat. Yen pun melemah.
Kepala Strategi Investasi AMP Capital Investors Ltd di Sydney Shane Oliver mengatakan saham telah oversold lagi dan setidaknya bounce. "Tapi dengan kekhawatiran pertumbuhan global yang tersisa, itu masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa saham telah dipercaya," terangnya di Bloomberg.