Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belum Produksi Emas, Merdeka Copper Milik Saratoga Masih Bukukan Rugi

PT Merdeka Copper Gold Tbk. masih belum mencetak pendapatan hingga pertengahan 2015 seiring belum berproduksinya pertambangan emas dan tembaga perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Saratoga itu.
Para pengendali PT Merdeka Copper Gold Tbk (dari kiri ke kanan) Wakil Komut Edwin Soeryadjaya, Dirut Adriansyah Sjoekri, Direktur Hardi Wijaya Liong, Direktur Rony N. Hendropriyono seusai paparan publik di Jakarta pada 12 Mei 2015 /Antara
Para pengendali PT Merdeka Copper Gold Tbk (dari kiri ke kanan) Wakil Komut Edwin Soeryadjaya, Dirut Adriansyah Sjoekri, Direktur Hardi Wijaya Liong, Direktur Rony N. Hendropriyono seusai paparan publik di Jakarta pada 12 Mei 2015 /Antara

Bisnis.com, JAKARTA—PT Merdeka Copper Gold Tbk. masih belum mencetak pendapatan hingga pertengahan 2015 seiring belum berproduksinya pertambangan emas dan tembaga perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Saratoga itu.

Berdasarkan laporan keuangan semester I/2015, Merdeka Copper Gold (MDKA) mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$2,98 juta sepanjang semester I/2015 atau meningkat 105,97% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sekitar US$1,44 juta.

Bertambahnya rugi yang diderita disebabkan oleh masih nihilnya pendapatan perusahaan tambang itu dan kenaikan pos beban. Beban umum dan administrasi melonjak 53,91% secara year-on-year dari US$1,51 juta menjadi US$2,32 juta. Beban keuangan juga meroket 502,77% dari US$257.730 ke posisi US$1,55 juta.

Perseroan menargetkan produksi ditargetkan dimulai pada kuartal IV/2016 sehingga penjualan dapat direalisasikan pada kuartal I/2017. Total estimasi produksi mencapai 750.000 oz emas dan 5,4 juta oz perak sepanjang sembilan tahun umur tambang lapisan Oksida. Perseroan memprediksi sudah bisa meraup laba bersih hingga US$19,7 juta pada 2017.

Tambang milik MDKA berada di Banyuwangi, Jawa Timur. MDKA resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Juni 2015 dan meraup dana segar Rp839 miliar. Separuhnya digunakan untuk belanja modal, 40% untuk melunasi utang kepada UOB dan DBS Bank, dan 10% lainnya untuk modal kerja.

Mengacu pada laporan keuangan, sepanjang semester I/2015 perseroan telah menggunakan kas bersih untuk aktivitas investasi sebesar US$14,59 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper