Bisnis.com, JAKARTA— Bursa China anjlok di tengah kekhawatiran pelemahan pertumbuhan ekonomi China akibat devaluasi yen.
Pelemahan itu menunjukkan terjadinya penurunan 37,76 poin, sedangkan penurunan kurs nilai tukar China dikhawatirkan memicu pelarian modal ke luar negeri.
Indeks Shanghai Composite turun 1,7% ke level 3.728,68 pada pukul 10:19 waktu setempat atau menuju titik terendah sejak 6 Agustus lalu.
Dari 1.114 perusahaan yang terdaftar di bursa China, sebanyak 281 saham perusahaan di antaranya naik dan 686 turun. Sedangkan 147 saham lainnya stagnan.
Sedangkan Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,9% dan sebagai pasar menilai pasar akan lesu.
“Banyak investor menunggu hingga ada isyarat yang jelas terkait stabilitas pasar sebelum melakukan investasi yang signifikan,” ujar Gerry Alfonso, Sales Trader Shenwan Hongyuan Group Co seperti dikutip Bloomberg, Kamis (20/8/2015).
Tidak ada pemicu yang positif dalam jangka pendek, baik dari sisi fundamental maupun kebijakan, ujarnya.