Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO tertekan pada awal perdagangan Selasa (18/8/2015), melemah bersama harga komoditas utama lain.
Kontrak berjangka CPO untuk November 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka menguat 0,15% ke harga 2.047 ringgit per ton.
Namun, komoditas tersebut berbalik melemah hingga 0,24% dan diperdagangkan turun 0,1% ke harga 2.042 ringgit atau Rp6,88 juta per ton pada pukul 10:12 WIB.
Harga minyak mentah, volatilitas ringgit, dan penurunan harga kedelai memberikan sentimen negatif pada pergerakan harga CPO di Bursa Malaysia.
Minyak jenis Brent diperdagangkan melemah 0,29% ke harga US$48,6/barel pada pukul 10.20 WIB setelah 3 hari berturut-turut ditutup melemah.
Harga minyak kedelai di bursa komoditas Chicago hari ini turun hingga 0,34%. Adapun ringgit Malaysia hari ini sempat terdepresiasi hingga 0,57%, melanjutkan pelemahan dari level terendah sejak krisis 1998.
Pergerakan Harga Kontrak CPO November 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
18/8/2015 | 2.042 | -0,10% |
17/8/2015 | 2.044 | -0,15% |
14/8/2015 | 2.047 | +0,54% |
13/8/2015 | 2.036 | +1,09% |
12/8/2015 | 2.014 | -2,09% |
Sumber: Bloomberg