Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri Persero Tbk. (BMRI) membukukan kenaikan laba bersih konsolidasi 21% year-on-year sebesar Rp8,8 triliun dan berporsi 40% dari target laba konsolidasi konsensus, pada lima bulan pertama 2015.
Tjandra Lienandjaja, analis Mandiri Sekuritas, mengatakan penyebab utama kenaikan labar bersih perseroan adalah laba non-bunga dan kenaikan tipis beban provisi.
"Laba non-bunga naik 30% yoy karena kenaikan efek marketable securities [+191% yoy] dan pendapatan dividen. Data tersebut juga mengindikasikan adanya kenaikan pinjaman bermasalah, yang dibukukan 1,8% pada Maret 2015," katanya dalam rilis yang dikutip, Sabtu (27/6/2015).
Kemudian, dia meyakini loan loss coverage ratio yang dibukukan 186% pada Maret 2015, tidak berubah banyak pada Mei 2015 dan beban provisi dapat naik 6% yoy.
Sementara itu, margin bunga bersih (NIM) turun menjadi 5,5% hingga Mei 2015 dari 5,7% pada Mei 2014, meskipun ada kenaikan kredit 15% yoy dan kenaikan total simpanan 16% yoy.
Menurutnya, kondisi tersebut sebagai penyebab penurunan loan to deposit ratio (LDR) 86% pada Mei 2015 dibandingkan dengan LDR 87% pada Mei 2014.
Mandiri membukukan NIM 5,2% pada kuratal I/2015 dan ada kenaikan NIM pada 2 bulan terakhir karena cost of funds yang turun.
"ROE [return on equity] naik menjadi 21% pada Mei 2015 dari 19% pada bulan yang sama 2014. Kami tidak memiliki prediksi maupun rekomendasi untuk BMRI," jelas Tjandra.
Laba Non-Bunga Naik, Mandiri Bukukan Laba Bersih Rp8,8 Triliun
PT Bank Mandiri Persero Tbk. (BMRI) membukukan kenaikan laba bersih konsolidasi 21% year-on-year sebesar Rp8,8 triliun dan berporsi 40% dari target laba konsolidasi konsensus, pada lima bulan pertama 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Nancy Junita
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Nasib Cuan Para Pemegang Saham BUMI Miliaran Lembar
3 jam yang lalu
Menanti Daya Magis Saham BUMN di Tengah Aksi Net Sell Asing
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
8 detik yang lalu
Perang Rusia-Ukraina Memanas, Harga Minyak Dunia Merangkak Naik
22 menit yang lalu
Rupiah Dibuka Menguat ke Rp15.846, Dolar AS Justru Lesu
25 menit yang lalu