Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO diperkirakan masih tertekan oleh dampak penurunan harga minyak meski banjir di Malaysia bisa memangkas produksi sawit.
Zulfirman Basir, analis PT Monex Investindo Future, memperkirakan pergerakan harga CPO pada Selasa (13/1/2015) cenderung stabil pada kisaran 2.315—2.360 ringgit per ton.
Dia mengatakan sentimen positif data produksi CPO Malaysia yang anjlok 22% pada Desember tidak bisa menghilangkan kecemasan investor terhadap anjloknya harga minyak dunia.
Harga minyak yang rendah berpotensi mengurangi minat pasar atas CPO sebagai campuran biodisel. Selain itu, sentimen negatif datang dari rekor stok kedelai AS yang diumumkan kemarin (12/1/2015).
“Departeman Pertanian AS kemarin melaporkan stok kedelai AS mencapai 2,524 miliar bushels; level tertinggi sejak 2006. Ini dapat memberikan sentimen negatif untuk palm oil,” kata Zulfirman.
Zulfirman memperkirakan CPO bergerak netral pada perdagangan hari ini dengan target penurunan 2.320 ringgit per ton dan stop loss pada 2.365 ringgit per ton.