Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CPO (8 Desember 2014): Rupiah dan Ringgit Melemah, Harga CPO Melejit 1,43%

Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia untuk Februari 2015 pada pertengahan perdagangan Senin (08/12/2014) bergerak menguat signifikan, terdorong melemahnya kinerja mata uang rupiah Indonesia dan ringgit Malaysia. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.21 WIB atau sekitar 12.21 waktu Kuala Lumpur, harga CPO tercatat melonjak 1,43% ke level 2.203 ringgit/ton.

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia untuk Februari 2015 pada pertengahan perdagangan Senin (08/12/2014) bergerak menguat signifikan, terdorong melemahnya kinerja mata uang rupiah Indonesia dan ringgit Malaysia.

 Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.21 WIB atau sekitar 12.21 waktu Kuala Lumpur, harga CPO tercatat melonjak 1,43% ke level 2.203 ringgit/ton.

Zulfirman Basir, analis PT Monex Investindo Futures, mengatakan kebijakan pajak ekspor palm oil nol persen yang masih dijalankan Indonesia & Malaysia dapat meredakan kekhawatiran atas melimpahnya stock palm oil di negara produsen.

“Pelemahan nilai tukar rupiah Indonesia dan ringgit Malaysia juga memberikan harapan akan membaiknya kinerja ekpor palm oil dari kedua produsen palm oil terbesar di dunia tersebut,” ujarnya melalui riset yang diterima Bisnis, Senin (08/12/2014).

Di lain pihak, dia melanjutkan, rincian data neraca perdagangan Cina yang dirilis pagi ini juga membuat investor khawatir dengan ancaman perlambatan ekonomi Cina dan outlook permintaan konsumen palm oil terbesar No.2 di dunia tersebut.

Surplus Cina naik dari $45,41 miliar menjadi $54,47 miliar di November. Namun, kinerja ekspor dan impor Cina memburuk dimana ekspor tahunan hanya mencatatkan kenaikan 4,7%, lebih rendah dari publikasi sebelumnya yang meningkat 11,6%.

Impor tahunan Cina turun 6,7% untuk bulan November, lebih rendah dari publikasi Oktober yang meningkat 4,6%.

“Outlook palm oil cukup netral, namun palm oil dapat alami penguatan dengan target kenaikan 2.200 ringgit/ton dan stop-loss 2.150 ringgit/ton. Palm oil mungkin akan diperdagangkan di kisaran 2.170-2.200 ringgit/ton untuk hari ini,” jelas Zulfirman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper