Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Perusahaan PT Visi Media Asia Tbk Neil Tobing menargetkan perseroan bisa kembali modal dana pembelian hak siar atau break event point (BEP) senilai US$65 juta atau sekitar Rp760 miliar pada perhelatan Piala Dunia 2014.
Namun, dia enggan memperkirakan lebih lanjut keuntungan yang akan diperoleh karena pembayaran iklan biasanya dilakukan pascasiar.
Menurut dia, perseroan tak hanya fokus pada perolehan keuntungan, tetapi meningkatkan performa danratingstasiun televisi sehingga bisa pendapatan tahun ini meningkat sekitar Rp300 miliar.
"Pembayaran iklan biasanya 90 hari setelah event, jadi belum bisa proyeksi," katanya kepada Bisnis, Jumat (20/6/2014).
Sebagai gambaran, durasi jeda yang tersedia pada pra-pertandingan, istirahat, dan pasca-pertandingan terhitung sekitar 33 menit. Namun belum tentu pula seluruhnya bisa terisi plot iklan. Menurut informasi, satu plot iklan berdurasi 30 detik memiliki tarif sekitar Rp200 jutaan.
Berbeda dengan momentum Piala Dunia 2010, kali ini sejumlah produk rokok membatasi diri pada jalur iklan siar atau above the line karena dianggap tidak efektif. Menurut dia, hal itu turut mempengaruhi pendapatan iklan perseroan.
Di sisi lain, lini bisnis televisi berbayar Vivaplus yang juga menjadi alat siar Piala Dunia 2014 diproyeksi akan memperoleh sebanyak 200.000 pelanggan. Sejak sebulan pertama diluncurkan, perseroan mendapat 10.000 pelanggan.
"Kami promosikan paket hemat Rp1,2 juta untuk seumur hidup mendapatkan 37 channel FTA seluruh dunia," katanya.