Bisnis.com, JAKARTA—Sebelum merealisasikan rencana (initial public offering/IPO), PT Phapros Tbk. (non listed) terlebih dahulu akan menuntaskan rencana merger dengan PT Mitra Rajawali Banjaran yang diharapkan rampung tahun ini.
Sebagaimana diketahui, Mitra Rajawali Banjaran merupakan perusahaan yang fokus memproduksi produk alat suntik, sarung tangan karet, dan kondom.
Budi Ruseno, Direktur Keuangan Phapros, menuturkan dalam rencana tersebut, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) selaku induk usaha akan melakukan penyertaan modal ke Phapros.
Dengan demikian, modal dan aset Phapros otomatis akan meningkat signifikan. Phapros optimistis bisa meningkatkan aset perseroan menjadi lebih dari Rp1 triliun sebelum mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
“Dengan aset dan ekuitas yang bertambah, kalau melantai di bursa, maka sahamnya akan lebih likuid. Adapun ekuitas Mitra Rajawali sedang dinilai. Yang jelas, nantinya perusahaan itu akan menjadi anak usaha kami,” papar Budi, Rabu (11/6/2014).
Sebagai informasi, Phapros berencana mencatatkan sahamnya di BEI pada semester II tahun depan, dengan melepas sekitar 10%-20% dari modal disetor penuh.
Aksi korporasi itu diharapkan mampu meraup dana segar sekitar Rp500 miliar yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru di Semarang, Jawa Tengah.
Saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan, seperti menyeleksi (beauty contest) penjamin emisi (underwriter) sejumlah sekuritas milik pemerintah, seperti PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT BNI Securities.