Bisnis.com, JAKARTA- Laju pasar obligasi sepanjang pekan ini mayoritas harganya cenderung mengalami pelemahan.
“Sentimen kurang mendukung,” kata Reza dalam risetnya.
Diantaranya masih variatifnya pergerakan nilai tukar rupiah.
Selain itu, hampir mayoritas obligasi global mengalami kenaikan yield, seiring respons negatif pelaku pasar terhadap kondisi perkembangan kenaikan tensi geopolitik di Ukraina, dan akan dikenakannya sanksi kepada Rusia oleh AS dan Eropa.
Akibatnya laju pergerakan pasar obligasi turut terkena imbasnya.
Seperti obligasi pemerintah seri benchmark FR0068 yang memiliki jatuh tempo 20 tahun melemah 46,96 bps. Begitu pun dengan FR0070 dan FR0071 yang jatuh tempo 10 dan 15 tahun turut mengalami pelemahan harga. Masng-masing turun 52,95 bps dan 55,86 bps.