Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat hari ini tertekan, mulai saat pembukaan hingga siang ini terus melemah, bahkan menembus di atas Rp11.500 per dolar AS.
Pada pk. 13.50 WIB, dari data Bloomberg Dollar Index menunjukkan rupiah bertengger di Rp11.515/US$ atau melemah 0,6% dibandingkan penutupan Senin (21/4/2014) yang ada di Rp11.446/US$.
“(Bakal ditutup di level) Rp11.500/US$ hari ini,” kata Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir saat dihubungi hari ini, Selasa (22/4/2014).
Dia mengemukakan sentimen negatif lebih didominasi berasal dari dalam negeri. Mengingat posisi dolar AS tergolog stagnan sampai siang ini.
Dia mengemukakan penetapan mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hadi Purnomo sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, menjadi salah sentimen negatif pada gerak rupiah.
“Munculnya skandal oleh (mantan) Ketua BPK Hadi Purnomo, juga memberikan sentimen negatif untuk rupiah,” kata Zulfirman.
Di samping, ujarnya, rupiah kembali dibayangi oleh risiko politik seiring investor mengkaji kemungkinan partai koalisi pemerintahan berikutnya, dan calon presiden Indonesia berikutnya.
Seperti diketahui pemberitaan santer menyoroti kasus pajak BCA, dan Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hadi Purnomo, sebagai tersangka penyalagunaan wewenang dalam kasus pajak tersebut.
Hadi diduga menyalahi prosedur dengan menerima surat permohonan keberatan pajak BCA sehingga negara dirugikan ratusan miliar rupiah.