Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham 'Blue Chips' Jepang Menurun, IHSG Diprediksi di 4.690-4.746

Henan Putihrai Analytics memprediksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di kisaran 4.690-4.746 pada perdagangan hari ini, Kamis (27/3/2014).
 Bursa Efek Indonesia/Bisnis.com
Bursa Efek Indonesia/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Henan Putihrai Analytics memprediksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di kisaran 4.690-4.746 pada perdagangan hari ini, Kamis (27/3/2014).

Bursa Asia (Nikkei –1,30%, Hangseng +0,72%)

Mayoritas indeks bursa saham Asia mengalami mengalami penguatan pada perdagangan kemarin, mengikuti penguatan di bursa Wall Street setelah consumer confidence di Amerika menguat ke level tertinggi dalam enam tahun terakhir.

Pagi ini, indeks bursa saham Jepang dibuka melemah seiring dengan penguatan yen serta fakta bahwa sebagian besar saham blue chips hari ini mengalami penurunan karena ex-dividen.

Bursa AS (DJIA –0,60%, S&P500 –0,70%, Nasdaq –1,43%)

Indeks bursa saham acuan Wall Street ditutup melemah pada perdagangan hari Rabu setelah terjadi aksi jual pada pertengahan sesi. Aksi jual tersebut dipicu oleh pidato Presiden Barack Obama yang menyerukan pemberian sanksi ekonomi lebih lanjut terhadap Rusia berkaitan dengan aneksasinya atas salah satu wilayah Ukraina, Crimea.

Laporan data ekonomi menunjukan adanya perbaikan pada tingkat pesanan durable goods, yang mengalami penguatan sebesar 2,2% sepanjang bulan Februari, dari penurunan sebesar 1,3% di bulan sebelumnya.

Bursa Eropa (Stoxx 600 +0.72%, DAX +1.18%, CAC 40 +0.94%)

Indeks bursa saham Eropa ditutup menguat pada sesi perdagangan kemarin. Penguatan ini dipicu oleh kemungkinan bahwa Bank Sentral Eropa akan menetapkan stimulus lanjutan. Salah satu official ECB menyatakan bahwa bank sentral bersedia untuk mempertimbangkan langkah-langkah dramatis untuk menjaga tingkat inflasi di Euro Zone.

Beberapa langkah siap ditempuh oleh ECB diantaranya penurunan tingkat suku bunga di Euro Zone, tingkat bunga deposit negatif, memberikan pinjaman tambahan kepada perbankan, atau bahkan melalui program quantitative easing lanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : HP Analytics
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper