Bisnis.com, JAKARTA – Henan Putihrai Analytics memprediksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (21/2/2014) bergerak di kisaran 4.567-4.614.
Di Asia, Indeks Nikkei naik 1,92%, dan Hangseng turun –1,19%. Mayoritas indeks bursa saham Asia mengalami penurunan pada perdagangan Kamis (20/2/2014), dengan data manufkatur dari China menjadi pemicu utama penurunan tersebut.
Aktivitas manufaktur China dilaporkan turun dari 49,5 di Januari menjadi 48,3 di Februari, yang merupakan level terendah dalam tujuh bulan terakhir. Data yang mengecewakan dari China tersebut memicu penguatan pada nilai tukar Yen Jepang, dan mendorong Nikkei ditutup melemah pada akhir sesi perdagangan. Namun, pagi ini bursa Jepang kembali dibuka menguat, mengikuti penguatan yang terjadi di Wall Street.
Bursa Amerika (DJIA +0.58%, S&P500 +0.60%, Nasdaq +0.70%)
Indeks bursa saham acuan Wall Street ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Beberapa data ekonomi yang dirilis kemarin sempat mendorong bursa melemah. Indeks manufaktur Februari dari The Philadelphia Federal Reserve dilaporkan berada di level negatif 6,3, jauh menurun dari bulan sebelumnya 9,4 dan estimasi pasar 7,3, sementara CPI Januari dilaporkan naik 0,1% MoM, seiring kenaikan harga energi.
Namun, beberapa data lain mampu memberikan sentimen positif bagi pasar, PMI flash Amerika dilaporkan menguat ke level tertinggi dalam hampir empat tahun terakhir, dengan berada di level 56,7 pada Februari. Sementara itu, Initial Jobless Claims dilaporkan mengalami penurunan sebesar 3k menjadi 336k.
Bursa Eropa (Stoxx 600 –0.05%, DAX –0.43%, CAC 40 +0.33%)
Indeks bursa saham Eropa ditutup melemah tipis pada perdagangan kemarin, setelah data manufaktur China dan aktivitas bisnis di Euro Zone dilaporkan mengalami pelemahan. PMI Composite Februari di Euro Zone dilaporkan turun menjadi 52,7 dari 52,9 pada Januari, terutama didorong oleh pelemahan aktivitas bisnis di Perancis. CPI Januari di Perancis juga mengalami penurunan 0,6% dibandingkan dengan Desember.